Hanya Segelintir Orang yang Tahu, Ini Penyebab Keringat Beraroma Tidak Sedap

Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:00
freepik

Ilustrasi keringat

Hanya Segelintir Orang yang Tahu, Ini Penyebab Keringat Beraroma Tidak Sedap

GridHITS.id -Pada dasarnya berkeringat adalah suatu hal yang normal pada tubuh manusia.

Berkeringat jadi salah satu tanda kalau sistem regulasi pada tubuh berjalan lancar.

Selain itu, berkeringat merupakan proses pengeluaran racun.

Akan tetapi, jumlah dan kapan waktu kita berkeringat yang kita keluarkan juga bisa menentukan kondisi kesehatan kita.

Baca Juga: Masih Ingat Rasanya? Iseng Makan Buah Jamblang atau Duwet Sama Saja Cegah Penyakit Serius Ini Menyerang Tubuh

Baca Juga: Meskipun Sepele, Sederet Aktivitas yang Dilakukan Ketika Bangun Tidur di Pagi Hari Ini Justru Harus Segera Dihindari

Menurut ahli medis dari Cleveland Clinic, ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi jumlah keringat dan kapan kita berkeringat.

"Mulai dari menopause, stres hingga kecemasan bisa memicu produksi keringat. Semua itu bisa menunjukan kondisi medis serius," ucap Ward.

Jenis keringat

Tanpa kita sadari, keringat yang dikelaurkan oleh manusia ternyata memiliki dua jenis. Berikut jenis-jenis tersebut:

- Keringat biasa atau ekrin

Keringat ini biasanya muncul saatkita aktif beraktivitas di musim panas.

Keringat jenis ini biasanya encer dan tidak berbau.

Fungsi keringat jenis ini berguna untuk menyeimbangkan suhu tubuh.

Baca Juga: Khasiatnya untuk Tubuh Tak Main-main, Inilah Segudang Manfaat Bengkuang untuk Kesehatan dan Kecantikan Jika Rutin Dikonsumsi

Baca Juga: Coba Cuci Muka dengan Air Kelapa Muda Setelah Terpapar Sinar Matahari, Hal Menakjubkan Ini yang Akan Terjadi

Freepik.com

Ilustrasi keringat berlebih

- Keringat stres atau apokrin

Jenis keringat ini bersifat kental dan mengandung lemak.

Biasanya, keringat apokrin diproduksi saat stres dan berasal dari akar rambut tubuh di area ketika, kulit, kepala, dan pangkal paha.

Penyebab keringat beraroma tak sedap

Ward mengatakan keringat umumnya tidak memiliki aroma.

Namun, keringat bisa beraroma tak sedap ketika mengalami kontak dengan bakteri di kulit.

"Bakteri di kulit memakan partikel organik dalam keringat dan mengeluarkan gas pencernaan. Inilah yang memicu bau busuk," tambah Ward.

Bakteri apokrin yang bersentuhan dengan bakteri kulit tentu akan menimbulkan aroma busuk yang semakin parah.

Hal ini merupakan bagian respons ekstrem tubuh terhadap situasi stres.

Baca Juga: Hati-hati, Jenis Sayuran Ini Dilarang Keras Untuk Direbus Karena Bisa Beri Dampak Bagi Kesehatan Tubuh

Baca Juga: Jangan sampai Menyesal Belakangan! 7 Khasiat Tak Terduga Cacing Tanah Ini Patut Dipertimbangkan untuk Kesehatan

Yang mempengaruhi jumlah keringat

Setiap orang memiliki jumlah keringat yang berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh dan situasi yang sedang dihadapinya.

Namun, seseorang juga bisa mengalami produksi keringat berlebih, yang disebut dengan hiperhidrosis.

Menghimpun data Healthline, hiperhidrosis dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti gula darah rendah dan gangguan sistem saraf atau tiroid.

Keluarnya keringat yang terlalu berlebihan juga bisa mengindikasikan masalah medis yang serius, seperti serangan jantung.

Hal ini juga terkait dengan masalah metabolisme tertentu, seperti diabetes dan beberapa kondisi tiroid. Itu bisa terjadi dengan beberapa jenis kanker.

Baca Juga: Cegah Risiko Penyakit Jantung, Ini Batas Normal Minum Kopi Agar Terhindar Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Baca Juga: Jangan Sampai Tertular, Ternyata Begini Proses Masuknya Virus Corona ke Dalam Tubuh

Sedangkan produksi keringat yang terlalu sedikit dikenal dengan istilah anhidrosis.

Kondisi ini bisa menyebabkan suhu tubuh terlalu tinggi dan membahayakan nyawa.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti luka bakar, dehidrasi, dan beberapa gangguan saraf dan kulit.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Mengenal Penyebab Munculnya Keringat dan Artinya Bagi Kesehatan

Tag

Editor : Yosa Shinta Dewi

Sumber Kompas.com