Peneliti Ungkap Perbandingan Kekebalan Tubuh Antara Pria dan Wanita Terhadap Covid-19, Cari Tahu Agar Bisa Jaga Kesehatan Lebih Baik Lagi

Selasa, 01 September 2020 | 17:00
freepik

Peneliti ungkapkan perbandingan kekebalan tubuh antara pria dan wanita terhadap Covid-19

Peneliti Ungkap Perbandingan Kekebalan Tubuh Antara Pria dan Wanita Terhadap Covid-19, Cari Tahu Agar Bisa Jaga Kesehatan Lebih Baik Lagi

GridHITS.id- Apakah Anda penasaran perbandingan kekebalan tubuh antara pria dan wanita terhadap Covid-19?

Jika iya, terdapat sebuah penelitian terbaru yang menjelaskan perbandingan kekebalan tubuh antara pria dan wanita terhadap Covid-19.

Selain untuk menambah pengetahuan, penelitian ini mengajak kita menjaga kekebalan tubuh agar tak mudah terkena Covid-19.

Baca Juga: Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

Baca Juga: Beda Jauh dari Rencana Pemerintah, Peneliti Sarankan Masyarakat Jangan Terlalu Berharap pada Vaksin Covid-19

Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, mengamati respons kekebalan tubuh antara pria dan wanita terhadap virus corona.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (26/8/2020) tersebut menunjukkan bahwa wanita mempunyai respons kekebalan yang lebih kuat dibandingkan pria.

Selain itu, dijelaskan juga kemungkinan kondisi pria menjadi lebih parah jika terinfeksi penyakit Covid-19.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pria dan wanita memang mengembangkan berbagai jenis respons kekebalan terhadap Covid-19," ujar Akiko Iwasaki, penulis utama studi dan profesor di Universitas Yale Amerika Serikat seperti dikutip dari Aljazeera, (28/2020).

Adapun perbedaan tersebut mendasari kerentanan penyakit yang meningkat pada pria.

Peneliti mengumpulkan sampel hidung, air liur, dan darah dari subyek kontrol, baik dari pasien yang tidak terinfeksi dan pasien dengan Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Yale New Haven Amerika Serikat.

Ditemukan, wanita meningkatkan respons kekebalan yang lebih kuat yang melibatkan limfosit T, jenis sel darah putih yang dapat mengenali virus dan melawannya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan ke Tubuh Relawan, Ahli Justru Ungkap Fakta kalau Virus Corona di Indonesia Bermutasi Lebih Ganas, Begini Faktanya

Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Sebagai Percobaan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, 'Tubuh Saya Mengandung Virus Covid-19'

Bahkan, ini terjadi pada kasus wanita yang berusia lebih tua.

Dipengaruhi umur

Sebaliknya, pria yang lebih tua mempunyai aktivitas sel T lebih lemah. Sehingga, semakin tua semakin lemah respons kekebalannya.

Secara keseluruhan, pria juga menghasilkan lebih banyak sitokin, yaitu protein inflamasi yang membentuk bagian lain dari pertahanan kekebalan alami tubuh.

Namun, kasus Covid-19 yang parah telah dikaitkan dengan badai sitokin, di mana ketika sistem kekebalan bekerja berlebihan.

Kondisi ini berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian.

Studi yang dilakukan menemukan bahwa pria menunjukkan konsentrasi sitokin tinggi sejak awal terinfeksi, disertai kecenderungan memiliki kondisi yang parah.

Sedangkan, pada wanita juga menunjukkan adanya kenaikan tingkat sitokin dan kondisi kesehatannya terlihat lebih buruk.

Hal ini mengartikan bahwa pria dan wanita membutuhkan perawatan yang berbeda. Misalnya, bagi pria membutuhkan perawatan yang harus meningkatkan respons sel T.

Sementara pada wanita dapat diberikan pengobatan untuk meredam respons sitokin.

Disesuaikan secara individu

Melansir dawn.com, secara global kasus kematian akibat Covid-19 pada pria menyumbang angka sekitar 60 persen.

Sejak awal pandemi, sebagian besar negara melaporkan jumlah kematian akibat virus corona lebih banyak terjadi pada pria, terutama dengan usia tua, dibandingkan pada wanita di usia yang sama.

Para ahli menawarkan sejumlah penjelasan yang mungkin untuk tren ini.

Baca Juga: Keputusan Bioskop Dibuka Saat Kasus Positif Covid-19 Kian Meningkat, Anies Baswedan: di Korea Selatan Bioskop Tidak Tutup

Baca Juga: Catat! Bioskop Justru Bisa Jadi Sarana Efektif Tangkal Corona Hingga Akan Dibuka Kembali, ini Penjelasan Jubir Covid-19

"Satu teori mengatakan bahwa pria lebih cenderung mengambil bagian dalam kebiasaan tidak sehat, yang terkait dengan pengembangan penyakit kronis," tulis Dr Sara Kayat.

Kehadiran kromosom X yang lebih banyak dan hormon pada wanita menjadi alasan kemungkinan yang lain.

Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, salah satunya karena ukuran sampel relatif kecil, dengan total 98 pasien.

Selain itu, rata-rata usia pasien juga tinggi, sekitar 60 tahun.

Mengomentari penelitian tersebut, menurut seorang profesor di Universitas Edinburgh, Eleanor Riley, terdapat kemungkinan yang disebabkan perbedaan usia atau BMI.

BMI digunakan untuk mengukur lemak tubuh.

Menurutnya, perawatan akan lebih baik jika disesuaikan secara individual, dibandingkan hanya berdasar jenis kelamin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Respons Imun Wanita Disebut Lebih Kuat daripada Pria Terkait Covid-19..."

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com