Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

Selasa, 01 September 2020 | 08:30
Kompas.com

Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Covid-19 Sebut Vaksin Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Covid-19 Sebut Vaksin Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

GridHITS.id -Juru bicara sebut vaksin Covid-19 bukan untuk imunisasi setelah kemunculan vaksin virus corona buat masyarakat bernafas lega.

Ya, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memberikan secercah harapan terkait vaksin viruscorona di Tanah Air.

MelansirtayanganKompasTVJumat(28/8/2020) lalu, Jokowi menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah berupaya melobi negara-negara yang membuat vaksin virus corona.

Dalam acara penyerahan bantuan Presiden produktif di YogyakartatersebutJokowi juga mengungkapkan soal kapan vaksin bisa disuntikkan pada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Keputusan Bioskop Dibuka Saat Kasus Positif Covid-19 Kian Meningkat, Anies Baswedan: di Korea Selatan Bioskop Tidak Tutup

Baca Juga: Akhirnya Berani Jujur Soal Uang Negara, Sri Mulyani Singgung Menteri Baru Tidak Pengalaman dan Keluhkan Anggaran Covid-16

Pixabay.com/ geralt

Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Covid-19 Sebut Vaksin Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

"Kemaren pak menteri BUMN sudah pergi ke Uni Emirat Arab, pergi ke China untuk memastikan vaksin itu bisa kita dapatkan, baik bahan baku yang bisa kita produksi di sini maupun beli jadi.

Tapi saya meyakini, insyaallah di Bulan Januari lah kita sudah mulai... suntik vaksin, biar keadaannya masuk pada normal kembali," ungkap Presiden Joko Widodo.

Tentu saja kemunculan vaksin virus corona buat masyarakat bernafas lega dan berharap bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Sayangnya,hal berbedajustru disampaikan olehpara ahli yangmewanti-wanti agar masyarakat dunia jangan terlalu berharap pada vaksin virus asalWuhan ini.

Sebelumnya, kemunculan vaksin Covid-19 di beberapa negara nyatanya membuat sebagian orang merasa lega akan tekanan selama pandemi corona ini.

Tak terkecuali di Indonesia, diketahui, masyarakat mulai menganggap remeh semenjak adanya uji klinis Vaksin Covid-19 ini.

Kendati demikian, ahli epidemiologi dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat, Juhaeri Muchtar mengatakan, masyarakat dan pemerintah jangan terlalu euforia seolah vaksin Covid-19 di Indonesia sudah mulai diproduksi.

Baca Juga: Kabar Terbaru Calon Vaksin Covid-19 yang Diuji Coba di Bandung Punya Efek Samping Bagi Kesehatan, Amankah Untuk Tubuh?

Baca Juga: WHO Beri Peringatan Keras Soal Covid-19, Minta Masyarakat Waspada Karena Vaksin Mustahil Ada Sebelum Akhir 2021

Bahkan, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, vaksin Covid-19 bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut.

Menurut Yuri, yang perlu dipahami masyarakat adalah pemberian vaksin Covid-19 berbeda dari vaksin untuk program imunisasi.

"Kita harus melihat bahwa vaksin Covid-19 jangan disikapi sebagai vaksin program (imunisasi). Ini (vaksin Covid-19) outbreak respons ya," ujar Yuri dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di saluran YouTube BNPB, Senin (31/8/2020).

"Tujuan dari vaksin Covid-19 memang untuk secepatnya memutus mata rantai penularan. Ini beda dengan vaksin program," lanjut dia.

Juru bicara Covid-19 tersebut berharap agar masyarakat harus memahami perbedaan mendasar itu.

Selain itu, kata Yuri, pemberian vaksin Covid-19 nantinya sangat dipengaruhi oleh kondisi epidemiologi Covid-19 itu sendiri.

"Ini yang harus kita pahami sehingga masyarakat mestinya dari awal sudah mulai kita beri info sebanyak-banyaknya soal ini," tambah Yuri.

Baca Juga: Ramai Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Tangan Kanan Jokowi Tak Mau Tinggal Diam: Ini Pembodohan Namanya

Baca Juga: Kontroversi Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto hingga Pernyataanya Jadi Buah Bibir, Ahli Biologi Tertawa: Mungkin Komponennya Mati di Mars

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber KompasTV, Gridhealth