Selama ini Kita Salah! Studi Terbaru Ilmuwan China Sebut Covid-19 Pertama Kali Ditemukan Saat 6 Penambang Yunnan Buang Kotoran Kelelawar : 3 Tewas Setelah Derita Demam dan Batuk serta Sesak Napas
GridHITS.id - Sebuah studi terbaru, virus corona telah ada sejak 2012 di lokasi pertambangan Yunnan Cina.
Saat itu, 6 penambang asal China mengeluh sakit usai membuang kotoran kelelawar di era pertambangan.
Mereka sakit dengan gejala demam, batuk kering, dan sesak napas selama 14 hari, bahkan 3 penambang di antaranya meninggal dunia.
Ya, Baru-baru ini muncul penelitian yang menunjukkan adanya kemungkinan virus corona Covid-19 sudah ada sejak 2012.
Sebelumnya diketahui virus corona baru atau Covid-19 muncul dan merebak di Pasar Basah Wuhan, China akhir 2019.
Tapi, sejumlah peneliti menemukan pada 2012 pekerja tambang di China terserang penyakit misterius seperti pneumonia setelah terpapar kelelawar.
Dilansir New York Post, Sabtu (15/8/2020), ahli virologi Jonathan Latham dan ahli biologi molekuler Allison Wilson dari Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca yang menemukan itu lewat tesis kemudian mereka membuat artikel publikasinya.
Kedua peneliti menemukannya setelah menerjemahkan tesis setebal 66 halaman dari dokter medis China yang merawat para penambang dan mengirim sampel jaringan mereka ke Wuhan Institut Virologi untuk pengujian.
"Bukti yang ada telah membuat kami mempertimbangkan kembali semua yang kami pikir kami telah diketahui tentang asal mula pandemi Covid-19," tulis Latham dan Wilson dalam artikel yang terbit pada 15 Juli di laman Independent Science News.
Latham mengatakan bahwa virus corona hampir pasti lolos dari laboratorium Wuhan.
Bermula dari sini Pada April 2012, enam orang penambang di Mojiang di provinsi Yunnan, China barat daya, jatuh sakit setelah membuang kotoran kelelawar.
Mereka sakit selama lebih dari 14 hari dan akhirnya tiga orang di antaranya meninggal.
Dalam tesis, dokter Li Xu yang merawat para penambang menjelaskan pasien mengalami demam tinggi, batuk kering, anggota badan sakit, dan dalam beberapa kasus sakit kepala.
Kondisi itu mirip dengan gejala yang sekarang dirasakan pasien terkait dengan Covid-19.
Lalu bagaimana penambang dirawat juga mirip seperti perawatan pasien Covid-19 sekarang, yaitu menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan, obat steroid, pengencer darah, dan antibiotik.
Para penambang dites mulai dari tes hepatitis, demam berdarah, bahkan HIV.
Dokter berkonsultasi dengan berbagai spesialis di China, termasuk ahli virologi Zhong Nanshan.
Nanshan adalah seorang pahlawan internasional yang menangani wabah SARS pada tahun 2003 dan dianggap sebagai ilmuwan terhebat di negara tersebut.
Menurut Latham dan Wilson pertemuan jarak jauh dengan Nanshan adalah hal yang penting, karena ini menyiratkan bahwa penyakit para penambang itu sangat memprihatinkan.
Kemungkinan penyebab
Selain itu juga menunjukkan bahwa virus corona mirip SARS dianggap sebagai kemungkinan penyebabnya.
Sampel jaringan itu dikirim ke laboratorium Wuhan. Di sana para ilmuan menemukan sumber infeksi adalah virus corona mirip SARS dari kelelawar tapal kuda China.
Latham dan Wilson percaya virus itu berevolusi menjadi SARS CoV-2 saat berada di dalam tubuh penambang.
Kemudian entah bagaimana sampel itu berhasil lolos dari laboratorium pada 2019 dan berubah menjadi pandemi yang menyebar ke seluruh dunia.
Para ilmuan New York memberi label hipotesis asal-usul Covid-19 dengan
"The Mojiang Miners Passage". Passaging adalah istilah virologi untuk mengadaptasi virus ke spesies baru.
Meskipun para ilmuan di laboratorium Wuhan telah mengumpulkan sampel virus corona dari kelelawar di tambang yang sama, mereka diduga melewatkan kasus 2012.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti: Virus Corona Diduga Berasal dari Penambang China pada 2012"