7 Penemuan Mengejutkan Kematian Yodi Prabowo, Mulai Hasil Tes HIV Negatif Lalu Positif Narkoba Hingga Ungkap Chat Terakhir Pilu pada Kekasih

Minggu, 26 Juli 2020 | 14:42
istimewa

Yodi Prabowo

7 Penemuan Mengejutkan Kematian Yodi Prabowo, Mulai Hasil Tes HIV Negatif Lalu Positif Amfetamine Hingga Ungkap Chat Terakhir Pilu pada Kekasih

GridHITS.id - Kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo masih menyisakan tanda tanya.

Setelah sebelumnya ada dugaan pembunuhan, kini berbagai fakta mulai terkuak.

Kepolisian akhirnya mengungkap kasus Yodi bukan pembunuhan melainkan bunuh diri.

Baca Juga:Divonis Mati! Tangis Aulia Kesuma yang Bunuh Anak Tiri dan Suami dengan Cara Membakarnya Dalam Mobil Pecah

Baca Juga:WHO Lagi-lagi Kejutkan Warga Dunia dengan Kabar Wabah Virus Corona, Beberkan Mengubah Total Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Disebut Sembuh

Terbaru dalam pers release yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020) mengungkap beberapa fakta dari hasil pemeriksaan.

1. BUNUH DIRI

Dilansir GridHITS.id dari Tribun, olisi mengambil kesimpulan editor video Metro TV, Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri.

Dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.

2. POSITIF NARKOBA

Lebih lanjut Dokter Forensik Dr Arif Wahyono, Sp.F, Kepala Kedokteran Forensik menemukan fakta lain yakni urine Yodi Prabowo positif amphetamin.

"Kami melakukan pengecekan terhadap narkoba, di urine korban kami menemukan positif amphetamin," ujarnya dilansir dari tayangan KompasTV, Sabtu (25/7/2020).

Dirinya mengatakan jasad Yodi Prabowo saat diperiksa sudah melalui pembusukan lanjut, dan diprediksi tewas dua hingga tiga hari sebelum diperiksa.

Amphetamine adalah salah satu jenis narkoba.

Baca Juga:Kasusnya Sempat Bikin Gaduh di Tahun 2006, Artis Cantik Pembunuh Kekasihnya di Usia 19 Tahun Ini Dikabarkan Segera Bebas

Baca Juga:5 Fakta Mengejutkan Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Otak Pelaku Masih Berusia 16 tahun dan Punya Kelainan

Pengusaha Medina Zein beberapa waktu lalu dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis amfetamin ini.

Amfetamineadalah salah satu jenis narkotika dengan beberapa jenis turunan seperti metamfetamina (sabu) dan metilendioksimetamfetamina/ MDMA (ekstasi).

“Secara farmakologi, amfetamin sejatinya termasuk psikotropika. Ini adalah obat-obatan jenis stimulan, dalam dunia kedokteran digunakan untuk tujuan pengobatan,” tutur Pakar Adiksi dan Peneliti Obat-obatan Terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho dikutip dari kompas.com.

3. DITEMUKAN LUKA TUSUK DAN SAYAT

Arif Wahyono juga mengatakan pada jasad Yodi ditemukan luka tusukan di dada dan leher.

"Luka tusuk di dada sebanyak 4 kali dan ini bermacam-macam ada yang kedalaman lukanya hanya sampai jaringan otot hingga ada yang menembus sampai memotong bagian bawah paru-paru," ujarmya.

"Kemudian kami juga melakukan pemeriksaan luka tusuk di leher yang memotong tenggorokan tapi tidak memotong pembuluh darah utama di leher jadi hanya sampai tenggorokan saja, kesimpulannya bahwa sebab mati Yodi Prabowo adalah kekerasan senjata tajam di leher," imbuhnya.

Sementara itu, Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade mengkorelasikan dengan luka tusuk yang ada di jasad Yodi.

Pihaknya mengatakan luka tusuk tersebut beragam kondisinya, terlebih empat luka tusuk yang ada di dada korban.

"Luka tusuk tersebut tiga di antaranya kedalaman hanya 2 sampai 3 cm, kemudian yang paling dalam sampai 12 cm," ujarnya.

Pihaknya mengatakan, setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam akan selalu ada bukti permulaan,akan selalu ada luka percobaan.

Maka dari itu dirinya mengkorelasikan ada luka dangkal dan dalam yang ada di jasad korban.

Baca Juga:Bukannya Senang, Tahu Istrinya Hamil Pria ini Langsung Rencanakan Pembunuhan, ini Sebabnya!

Baca Juga:Tak Terima Diputuskan, Wanita Ini Tega Habisi Nyawa Kekasih Dan Suwiri Dagingnya Menjadi Nasi Kebuli

4.BUKAN PEMBUNUHAN

Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade mengatakan terdapat sejumlah temuan dari hasil pemeriksaan yang mengerucutkan soal sebab tewas sang editor.

"Ada beberapa analisa, pertama soal hasil temuan di TKP, salah satunya motor korban terparkir rapi di TKP, dengan kunci menggantung, dan tidak ada bekas lecet kecelakaan dan lainnya," katanya dilansir dari YouTube Kompas TV, Sabtu (25/7/2020).

Selain itu polisi juga menemukan fakta lainnya yakni dari temuan pisau yang ditemukan di dekat jasad Yodi.

Jasad editor Metro TV, Yudi Prabowo, ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (Dok. TMC Polda Metro Jaya)

Saat penemuan jasad Yodi, korban ditemukan dalam keadaan terlungkup, dan saat jasad dibalik ditemukan sebilah pisau, terletak di bawah korban.

"Penyidik menduga kuat bahwa pisau itulah yang digunakan sebagai alat untuk melukai korban," terangnya lagi.

Sementara, dari hasil pemeriksaan laboratoriun forensik (labfor) dari pisau tersebut murni ditemukan DNA milik Yodi Prabowo sendiri.

"Tidak ada DNA orang lain, dari mulai ujung pisau hingga gagangnya," katanya.

Tubagus juga mengungkapkan, dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.

Ditambah lagi hasil pemeriksaan polisi salah satunya juga mengarah pada TKP yang sepi serta luka yang ada di jasad korban.

Baca Juga:Fakta-fakta Terkait Pembunuhan Bocah 6 Tahun yang Menghebohkan, Dilakukan oleh Remaja Putri Siswa SMP di Jakarta!

Baca Juga:Catatan Aneh Ditemukan pada ABG Wanita yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Isinya Bikin Bergidik

Terkait luka tersebut, polisi tidak menemukan ceceran darah dari TKP hingga sekitarannya.

"Kecuali di tempat korban Yodi Prabowo jatuh telungkup, terdapat muncratan darah di tembok dekat jasad, dan darah tersebut milik korban,' ujar Tubagus Ade.

Selain itu polisi mengatakan saat kejadian, lokasi di dekat TKP memang sepi, lantaran warung ataupun toko di dekat lokasi tersebut sudah tutup sekitar pukul 20.00 WIB dan tidak ada CCTV di sana

Dan hasil olah TKP masih rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian, dan sudah ada keterangan saksi di mana tidak mendengar adanya keributan.

5. KORBAN BELI PISAU ITU DI ACE HARDWARE

Pemeriksaan pun berkembang mulai dari barang bukti pisau yang ditemukan dekat dengan jasad korban.

Rupanya pisau tersebut sama dengan pisau yang dikatakan polisi untuk melukai korban hingga tewas.

Pisau itu ternyata produk milik Ace Hardware, polisi pun melakukan penyelidikan di mana hasilnya selama satu minggu terakhir di Ace Hardware, hanya ada satu pisau yang laku.

"Kemudian beralih di pengecekan CCTV, didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau tersebut adalah korban (Yodi Prabowo) sendiri."

Polisi menyebut di CCTV Yodi menggunakan pakaian yang sama pada saat jenazahnya ditemukan.

Ditemukan juga nota belanja hingga kartu parkir.

"Perlu kami jelaskan bahwa waktu yang digunakan Yodi berbelanja pisau hanya 8 menit," lanjutnya.

Baca Juga:Kini Jadi Youtuber Tersukses di Indonesia, Dulu Baim Wong Sempat Dipandang Sebelah Mata oleh Youtuber Terkenal, Siapa?

Baca Juga:Dapat Komentar Miring karena Richard Kyle Sering Sambangi Rumahnya Saat PSBB, Jessica Iskandar Tuding Balik Warganet yang Tak Tahu Kondisinya Sekarang

Seperti diketahui, jasad Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB.

Saat ditemukan jasad Yodi sudah dalam proses pembusukan, dan diperkirakan tewas 2 hingga 3 hari sebelum diperiksa tim forensik.

Saksi yang pertama kali menemukan jasad editor Metro TV ini adalah tiga orang anak kecil yang sedang bermain di sekitar TKP.

Polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

6. TES HIV NEGATIF

Yodi Prabowo sempat melakukan pemeriksaan HIV sebelum ditemukan tewas.

Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Menurut dia, fakta tersebut terungkap ketika polisi melakukan penelusuran aliran dana Yodi Prabowo untuk pembayaran konsultasi ke dokter Kulit dan Kelamin di RSCM Kencana.

"Dia melakukan pemeriksaan konsultasi ke dokter, dokter apa? Ahli penyakit kelamin dan kulit, dia lakukan pengecekan dan konsultasi," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

"Dia disarankan untuk lakukan pengecekan, ada beberapa pengecekan atas kehendaknya sendiri, positif enggaknya HIV tapi hasil itu belum sempat diambil (oleh Yodi)," sambungnya.

Namun, hasil pemeriksaan mengungkap, hasil tes HIV Yodi Prabowo dinyatakan negatif.

Baca Juga:Satu Kabar Baik, Bansos Tunai Tahap II Siap Cair Bulan ini! Segera Cek Nama di Cekbansos.siks.kemsos.go.id

Baca Juga:7 Tahun Ditutup-tutupi, Akhirnya Terbongkar Kenapa Dul Jaelani Bebas dari Jeratan Hukum pada Kasus Kecelakaan Maut pada 2013

7. CHAT TERAKHIR PILU DENGAN KEKASIH

Polisi mengungkap sejumlah kesaksian yang menjadi petunjuk penyidik dalam mengungkap kasus kematian editor video Metro TV, Yodi Prabowo.

Salah satunya adalah kesaksian S, pacar Yodi. Kepada S, Yodi mengaku berkali-kali bertanya sebuah pertanyaan yang janggal.

"Kepada S, korban bilang berkali-kali bilang kalau saya enggak ada. Penafsiran kami, kalau korban meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang kepada S," ucap Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade dalam jumpa pers di kantor Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/7/2020).

Tubagus mengungkapkan bahwa ada rencana pernikahan antara Yodi dan pacarnya tahun depan.

Baca Juga:Coba Biasakan Minum Jus Seledri Setiap Pagi, Lihat Perubahan Luar Biasa Ini pada Tubuh

Baca Juga:7 Tahun Ditutup-tutupi, Akhirnya Terbongkar Kenapa Dul Jaelani Bebas dari Jeratan Hukum pada Kasus Kecelakaan Maut pada 2013

Tubagus mengungkap, dalam perjalanan asmara Yodi dan S, polisi mengaku mendapatkan adanya konflik di antara mereka karena ada kehadiran perempuan lain berinisial L.

Namun, persoalan ini disebutkan sudah selesai.

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber tribunnews, Kompas