Sebelumnya Mantap Mau Menikah Tapi Mendadak Ditinggal Richard Kyle karena Sakit, Ini Bahaya Penyakit Takikardia yang Diderita Jessica Iskandar! Bisa Sering Pingsan Bahkan Mengancam Jiwa
GridHITS.id - Tahun ini menjadi tahun yang penuh ujian bagi Jessica Iskandar karena konon hubungannya retak bahkan dikabarkan ditinggalkan Richard Kyle karena sakit.
Ya, Jessica Iskandar sebelumnya didiagnosa menderita penyakit takikardia.
Penyakit yang merupakan kelainan pada jantung yang dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Ketidakpedulian Richard Kyle terlihat saat Jedar memeriksakan penyakitnya ke dokter.
Ia hanya ditemani sang kakak, tak ada batang hidung sang calon suami di rumah sakit.
Pembawa acara Jessica Iskandar hanya didampingi kakaknya, Erick Bana Iskandar, saat memeriksakan diri ke dokter. Tunangannya, Richard Kyle tidak terlibat.
Seorang warganet menanyakan tentang hal itu saat perempuan yang akrab disapa Jedar itu memberi kesempatan bertanya untuk vlognya.
"Kemarin (Richard Kyle) lagi sibuk, jadi enggak nemenin. Kemarin Erick yang nemenin, kakak aku," kata Jedar dikutip dari vlog-nya Jessica Iskandar, Jumat (17/7/2020).
BAHAYAKAH PENYAKIT TAKIKARDIA
Pertanyaannya, bahakah penyakit takikardia yang dialami oleh Jessica Iskandar?
Berikut penjelasan dokter jantung.
Dilansir GridHITS.id dari kompas.com, detak jantung kerap diidentikkan dengan tanda hidup seseorang.
Di sisi lain, detak jantung juga bisa menjadi cerminan bagaimana kondisi tubuh seseorang.
Dalam kondisi melakukan olahraga berat misalnya, detak jantung akan menjadi lebih cepat.
Sedangkan dalam kondisi yang rileks, detak jantung akan lebih lambat.
Tapi, bagaimana jika jantung berdetak lebih cepat secara ekstrem, bahkan tanpa melakukan aktivitas fisik berat sekalipun?
Itulah kondisi yang dikenal sebagai takikardia.
Merangkum dari Medical News Today, takikardia mengacu pada detak jantung lebih dari 100 denyut per menit.
Denyut jantung sehat sebagian besar orang dewasa berkisar antara 60 hingga 90 denyut per menit.
Apakah Takikardia Berbahaya?
Dengan denyut jantung di atas rata-rata tersebut, beberapa bentuk takikardia bisa berbahaya dan mengancam jiwa.
Namun umumnya, takikardia bisa diobati dan tidak serius.
Untuk itu, kita perlu mengetahui berbagai jenis takikardia dan kapan kondisinya dianggap berbahaya.
1. Sinus Takikardia
Kondisi ini adalah peningkatan detak jantung secara normal ketika kita berolahraga, takut, atau cemas.
Sinus takikardia berasal dari simpul sinoatrial jantung atau alat pacu alami jantung.
Dikutip dari Insider, sinus takikardia biasanya tidak dianggap berbahaya karena jantung Anda masih berdetak dengan benar.
Meski begitu, ada beberapa penyebab tidak biasa dari kondisi ini seperti anemia, kerusakan otot jantung, pendarahan hebat, atau masalah pada kelenjar tiroid.
2. Supraventrikular Takikardia (SVT)
Peningkatan detak jantung ini terjadi di bilik atas jantung.
Jenis takikardia ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan perempuan.
Umumnya, jenis takikardia ini tidak bergejala.
Tapi, dalam beberapa kasus ekstrem bisa ditandai dengan kehilangan kesadaran hingga serangan jantung.
Melansir dari Health Direct, dua jenis SVT yang umum terjadi flutter atrium dan fibrilasi atrium.
Pada flutter atrium, jantung berdetak dengan sangat cepat tapi teratur.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat hilang sendiri tapi dalam kasus lain mungkin memerlukan perawatan.
Orang yang mengalami flutter atrium juga bisa mengalami fibrilasi atrium di waktu lain.
Sedangkan fibrilasi atrium adalah jenis takikardia yang paling umum.
Kondisi ini bersifat sementara.
Meski begitu, beberapa episode febrilasi atrium mungkin tidak akan berakhir kecuali mendapatkan perawatan.
3. Ventrikel Takikardia
Kondisi ini terjadi ketika terjadi masalah dengan "sinyal listrik" di ventrikel jantung dan menyebabkan detaknya menjadi lebih cepat.
Hal tersebut mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, ventrikel takikardia mungkin berlangsung singkat tapi jika terjadi lebih dari beberapa detik merupakan kondisi yang berbahaya dan mengancam jiwa.
The National Libary of Medicine AS mengklasifikasikan kondisi ini sebagai penyebab utma kematian jantung mendadak.
Baca Juga:Putuskan Untuk Menunda Pernikahan Hingga Tahun Depan, Jessica Iskandar Mengaku Harus Rela Dimarahi Pihak vendir Hingga Terlibat Cekcok Dengan Richard Kylie
Melansir heart.org, ventrikel Takikardia paling sering dikaitkan dengan beberapa gangguan berikut ini:
- Kurangnya aluran darah arteri koroner yang mengurangi oksigen ke jaringan jantung
Kardiomiopati yang mengubah struktur jantung Efek samping obat Konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain Sarkoidosis atau radang yang menyerang kulit/ jaringan tubuh
GEJALA TAKIKARDIA YANG DIDERITA JESSICA ISKANDAR
Tak hanya jantung berdebar, gejala takikardia lainnya yakni:
- Denyut nadi cepat
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Sering pingsan
Beberapa penderita terkadang tidak merasakan tanda-tanda takikardia.
Untuk memastikannya, Anda perlu melakukan pemerisaan fisik dan tes pemantauan jantung dengan elektrokardiogram.
RISIKO TERKENA TAKIKARDIA
Bertambahnya usia atau memiliki keluarga dengan riwayat takikardia maupun kelainan irama jantung lainnya menyebabkan Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena takikardia.
Selain itu, kondisi-kondisi yang menyebabkan tegangan pada jantung atau kerusakan jaringan jantung juga dapt meningkatkan risiko terkena takikardia. Kondisi-kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
- Anemia Diabetes Penyakit jantung
- Konsumsi alkohol berat
- Konsumsi kafein berat
- Tekanan darah tinggi
- Tiroid yang terlalu aktif atau tidak akif
- Stres psikologis atau kegelisahan
- Gangguan tidur (sleep apnea)
- Merokok Penggunaan obat stimulan
- Perubahan gaya hidup atau pengobatan terkait kondisi kesehatan dapat menurunkan risiko seseorang terkena takikardia.
KOMPLIKASI TAKIKARDIA YANG DIALAMI JESSICA ISKANDAR
Komplikasi takikardia bergantung pada jenis takikardia, seberapa cepat detak jantung, berapa lama detak jantung kencang berlangsung, dan penyakit jantung lain yang dimiliki.
Beberapa jenis komplikasi yang mungkin terjadi adalah:
- Penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung
- Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup (gagal jantung) dan mengancam nyawa.
- Pingsan atau tidak sadar Kematian mendadak, biasanya berhubungan dengan takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel