Didiagnosis Idap Takikardia, Kenali Gejala hingga Penyebab Penyakit yang Buat Jessica Iskandar Harus Jalani Serangkaian Tes Kesehatan
GridHITS.id -Baru-baru ini artis Jesiica Iskandar didiagnosis idap Takikardia, yakni penyakit yang harus membuatnya menjalani serangakain tes kesehatan.
Sebelumnya, Jessica Iskandar mengakuidetak jatungnya terasa tidak normal sebelum didiagnosis penyakit tersebut.
Hingga akhirnya Jessica Iskandar memeriksa kesehatannya ke sebuah laboratorium dan melewati serangkaian tes kesehatan hingga akhirnya didiagnosis mengidap penyakit Takikardia.
Sebagai informasi, Takikardia adalah sebuah kondisi di mana jantung seseorang berdetak lebih cepat dari keadaan normal.
Dalam video di kanal YouTubenya, Jessica Iskandar sempat menceritakan awal mula gejala takikardia yang dialaminya.
Awalnya, ia merasa curiga ada sesuatu di dalam tubuhnya karena jantungnya berdetak kencang, bahkan ketika dalam kondisi istirahat hingga akhirnya pergi ke dokter.
Dalam percakapannya, dokter mengatakan bahwa Jedar kemungkinan mengidap takikardia dan aritmia
"Tadi kata dokternya juga mungkin pikiran atau stres yang mengakibatkan tubuh jadi enggak normal," kata Jedar seperti dikutip Kompas.com dari video terbarunya, Selasa (23/6/2020).
Dari hasil pemeriksaan, detak jantung Jedar mencapai 124 sementara detak jantung orang normal hanya akan ada di kisaran 60-100 kali.
"Dari hasilnya waktu istirahat aja detak jantung aku tuh 124, makanya aku jadi sedih," kata Jedar.
Dilansir GridHITS dariMayo Clinic, takikardia merupakan istilah medis untuk detak jantung lebih dari 100 detak per menit.
Ada banyak gangguan irama jantung (aritmia) yang dapat menyebabkan terjadinya takikardia di mana detak jantung yang cepat dapat dikategorikan sebagai kondisi normal.
Misalnya, saat berolahraga atau sebagai respons atas stres, trauma, dan penyakit, detak jantung cenderung meningkat.
Namun, pada takikardia, penyebab detak jantung yang lebih cepat tidak berhubungan dengan stres psikologis normal.
Pada beberapa kasus, takikardia tidak menunjukkan gejala atau menyebabkan komplikasilebih serius termasuk gagal jantung, stroke, hingga kematian.
Melansir WebMD, ada tiga jenis takikardia, yaitu:
1. Takikardia Supraventrikular
Jenis ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang atas organ mengalami gangguan dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat.
Detak yang sangat cepat ini menyebabkannya tidak dapat terisi darah sebelum melakukan kontraksi.
Kondisi tersebut mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.
2. Takikardia Ventrikular
Kondisi ini adalah ketika detak jantung yang cepat dimulai dari bagian bawah jantung Anda.
Ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang tersebut mengalami gangguan.
Lagi-lagi, jantung pun berdetak menjadi sangat cepat dan tidak dapat diisi dengan darah atau memompanya ke bagian tubuh lainnya.
3. Sinus takikardia
Jenis takikardia ini terjadi saat alat pacu jantung alami mengirimkan sinyal yang lebih cepat dari kondisi normal.
Jantung pun menjadi berdetak lebih cepat.
Takikardia disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu impuls listrik normal yang mengontrol laju pemompaan dari jantung.
Baca Juga: Waspada Dokter Ungkap Fakta WFH Bisa Picu Penyakit Jantung Namun Bisa Dicegah, Bagaimana Caranya?
Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah:
- Anemia
- Konsumsi minuman berkafein yang terlalu banyak
- Konsumsi terlalu banyak alkohol
- Olahraga
- Demam
- Tekanan darah tinggi atau rendah
- Ketidakseimbangan elektrolit, zat terkait mineral yang diperlukan untuk melakukan impuls listrik
- Efek samping obat Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Merokok
- Stres mendadak seperti ketakutan
- Penggunaan obat stimulan seperti kokain atau metamfetamin
Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan darah pada organ dan jaringan oksigen dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang berhubungan dengan takikardia berikut:
- Napas pendek
- Sakit kepala ringan
- Denyut nadi cepat
- Detak jantung kencang atau tidak teratur
- Nyeri dada
- Pingsan
Baca Juga: Iseng Coba Minum Rendaman Air Bawang Putih, Pria Ini Kaget Setelah Lihat Tubuhnya Berubah