Satu Kabar Buruk, Gara-gara Dua Hal Sepele ini Penderita Positif Corona Terus Melonjak : Penularan Bisa 100 Persen Bila Tak Pakai Masker

Minggu, 05 Juli 2020 | 13:57
Sonora/Dorothea

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto

Satu Kabar Buruk, Gara-gara Dua Hal Sepele ini Penderita Positif Corona Terus Melonjak di Lima Daerah

GridHITS.id - Wabah corona semakin merajalela, penderita positifnya di tanah air masih sangat tinggi.

Bahkan, di beberapa daerah mencatatkan jumlah yang cukup signifikan.

Tinggi angka penderita tak lain karena kurangnya disiplin masyarakat untuk mencegah penularan virus.

Baca Juga:Kabar Terbaru Soal Vaksin Covid-19, Ahli Bongkar Hasil Sementara dari Uji Coba hingga Kapan Bisa Diproduksi Massal

Baca Juga:Berawal dari Kerja Bareng Jadi Tim Gugus Tugas Covid-19 Berujung Baper, Perangkat Desa dan Bidan Desa Ini Kepergok Selingkuh Check In Hotel

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat yang tidak disiplin menjaga jarak dan tidak memakai masker menjadi faktor utama masih adanya kasus baru penularan Covid-19.

Hal ini juga menyebabkan sebaran kasus baru Covid-19 tinggi di beberapa daerah.

"Tidak menjaga jarak, tidak memakai masker. Ini menjadi faktor utama sebaran kasus baru Covid-19," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (25/6/2020).

Kondisi masyarakat yang tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker itu setidaknya menyebabkan tingginya jumlah kasus baru Covid-19 di lima daerah.

Hingga Kamis, pemerintah mencatat 1.178 kasus baru Covid-19 sehingga secara akumulatif ada 50.187 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Kelima daerah itu adalah Jawa Timur (247 kasus baru dan 241 pasien sembuh), DKI Jakarta (196 kasus baru dan 112 pasien sembuh), Sulawesi Selatan (103 kasus baru dan 59 pasien sembuh), Maluku Utara (80 kasus baru dan 1 pasien sembuh) dan Jawa Tengah (78 kasus baru).

Baca Juga:Jumlah Kasus Covid-19 Dunia Bikin Merinding, Virus Corona Ditetapkan Sebagai Wabah Paling Mematikan Dalam 100 Tahun ini

Baca Juga:Ramalan Wirang Birawa Kian Mendekati Nyata, WHO Diam-diam Telah Kantongi Dua Kandidat Vaksin Corona Unggulan Demi Selamatkan Warga Dunia

Adapun penularan Covid-19 secara keseluruhan terjadi di 446 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Lebih lanjut, Yuri mengingatkan bahwa Covid-19 menyebar secara cepat melalui percikan droplet yang keluar saat bersin maupun batuk.

"Memakai masker adalah salah satu cara efektif untuk menahan droplet tersebut agar tidak menyebar. Terlebih masih ada Orang Tanpa Gejala (OTG) di sekitar masyarakat yang belum melakukan isolasi dengan baik," jelas dia.

Sebelumnya, Yuri menjelaskan tingkat risiko penularan Covid-19 akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.

Ia pun membaginya kedalam empat tingkatan.

Pertama, apabila seseorang yang membawa virus (OTG) tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 persen.

Kedua, jika orang yang sakit memakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker, maka potensi penularan mencapai 70 persen.

Baca Juga:Sempat Dikira Terinfeksi Covid-19, Mantan Vokalis Dewa 19, Once Mekel Bantah Tudingan Penyebab Meninggalnya Sang Ibunda: 'Tidak Ada Covid!'

Baca Juga:Berkumur dengan Air Garam Bisa Meredakan Gejala Covid-19 dan Menghambat Penyebarannya, Begini Penjelasan Para Ahli yang Menelitinya

Ketiga, jika orang yang sakit memakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker, maka tingkat penularannya hanya 5 persen.

Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5 persen saja.

"Inilah yang meyakinkan kita bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat, sudah barang tentu gunakanlah masker secara benar, menutup hidung dan mulut dengan baik," tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah: Tak Pakai Masker, Faktor Utama Kasus Baru Covid-19"

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya