Mendadak 'BOS' WHO Minta Maaf Terkait Virus Corona yang Kian Mewabah: Saya Meminta Maaf, yang Terburuk Bakal Datang

Rabu, 01 Juli 2020 | 12:28
Pixabay.com/ geralt

Mendadak 'BOS' WHO Minta Maaf Terkait Virus Corona yang Kian Mewabah

Mendadak 'BOS' WHO Minta Maaf Terkait Virus Corona yang Kian Mewabah: Saya Meminta Maaf, yang Terburuk Bakal Datang

GridHITS.id -Mendadak 'BOS' WHO minta maaf terkait virus corona yang kian mewabah di seluruh dunia.

Seperti kita ketahui bersama jika virus corona hingga saat ini masih menjadi momok di seluruh penjuru dunia.

Di Tanah Air sendiri, Pemerintah sudah melakukan segala upaya demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Belum Usai Wabah Virus Corona, Muncul Flu Babi Jenis Baru yang Bisa Jadi Ancaman Meluasnya Pandemi Baru

Baca Juga: Kabar Gembira Kondisi Perekonomian di Tengah Wabah Corona, Morgan Stanley: Indonesia Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat Setelah China

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) kembali memberikan 'warning' soal penyebaran virus corona (Covid-19) global.

Meski mengakui sejumlah negara membuat prospek signifikan dengan menurunnya angka terinfeksi, WHO mengatakan 'yang terburuk belum datang'.

"Secara global, pandemi ini masih naik," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah konferensi pers virtual, dikutip dari CNBC International. (29/06/20)

"Kita ingin ini selesai. Kita ingin dapatkan kembali kehidupan kita. Tetapi realitas terberatnya adalah ini belum juga mendekati akhir."

Dari data Universitas Johns Hopkins, virus corona telah menginfeksi 10,1 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian 502 ribu pasien.

Sebanyak 60% kasus harian baru datang dari negara-negara Amerika berdasarkan data WHO per Minggu (28/06/20).

Baca Juga: Sakit Kepala Bisa Jadi Tanda Terinfeksi Covid-19, Kenali Perbedaannya dengan Migrain dan Nyeri Kepala Biasa

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Dunia Bikin Merinding, Virus Corona Ditetapkan Sebagai Wabah Paling Mematikan Dalam 100 Tahun ini

Lebih dari 23% dari 189.077 kasus baru secara global ditemukan di AS. Brasil adalah negara dengan kasus baru terbanyak pada data yang dipaparkan WHO tersebut hari itu.

"Beberapa kasus bangkit lagi di beberapa negara ketika mereka membuka kembali ekonomi dan komunitas mereka," kata Ghebreyesus

REUTERS
REUTERS

WHO

"Banyak orang masih rentan. Virus ini memiliki banyak ruang untuk bergerak, dan gejalanya selalu bertambah dengan hal-hal yang di luar dugaan."

Sebelumnya, sejumlah negara mengalami serangan gelombang II Covid-19. Sebut saja Korea Selatan, China dan Amerika Serikat (AS).

Gelombang kedua di AS terjadi ketika negeri Presiden Donald Trump membuka kembali aktivitas bisnis dan melonggarkan pembatasan sosial.

Kasus baru melonjak dan mencapai rekor di beberapa negara bagian terutama di kawasan Selatan dan Barat, seperti Florida, Texas, California dan Arizona.

Tokoh kesehatan ternama AS, Dr Anthony Faucy bahkan memperingatkan angka kematian akan terus bertambah, terutama dari kasus anak muda menginfeksi kelompok lanjut usia (manula).

"Hal yang paling penting untuk mengintervensi rantai transmisi adalah bukan teknologi tinggi, tetapi kuncinya tracing dan karantina kontak. Tes, tes, isolasi dan karantina kasus,” kata Faucy.

Baca Juga:Belum Usai Wabah Virus Corona, Muncul Flu Babi Jenis Baru yang Bisa Jadi Ancaman Meluasnya Pandemi Baru

Baca Juga: Sering Dilakukan, Kebiasaan Masker Diturunkan ke Dagu Saat Akan Makan dan Minum Ternyata Bisa Picu Bahaya Besar

Ghebreyesus menyinggung kurangnya solidaritas global. Ia menegaskan pemimpin negara perlu berkumpul untuk belajar pengalaman satu sama lain. “Karena yang terburuk belum datang," tegasnya.

"Saya meminta maaf untuk mengatakan ini. Tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini, kami takut yang terburuk bakal datang, dengan korban yang lebih banyak lagi."

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth dengan judul: 'Bos' WHO Dikabarkan Tiba-tiba Minta Maaf Soal Covid-19, Ada Apa?

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya