Tagihannya Melonjak 20 Kali Lipat Sebesar Rp20 Juta! Artinya tagihannya lebihi rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang hanya Rp16 juta Tukang Las ini Diminta PLN Untuk Mencicilnya, Warganet Geram
GridHITS.id - Beberapa hari lalu, kita dihebohkan pemberitaan seorang tukang las yang tagihan listriknya membengkak hingga 20 kali lipat.
Tagihannya mencapai Rp20 juta rupiah, padahal sebelumnya hanya Rp1 jutaan.
Ia pun langsung berkonsultasi dengan pihak PLN.
Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Malang Raya, M Eryan Saputra menawarkan solusi pembayaran bagi Teguh Wuryanto (56), pelanggan yang tagihannya mencapai Rp 20.158.686.
PLN menawarkan skema pembayaran dengan dicicil.
“Karena secara pemakaian sudah betul, ya solusi yang kami tawarkan sama dengan yang lain, artinya cicilan pembayaran,” kata Eryan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/6/2020).
Sedangkan, nilai tagihannya tetap sama. Yaitu sesuai dengan invoice nomor 513010180722-0520 senilai Rp 20.158.686.
“Nilai tagihan tetap. Tapi, metode pembayarannya yang dicicil,” jelasnya.
Eryan mengatakan, skema pembayaran itu merupakan hasil kesepakatan antara pihaknya dan pelanggan.
Saat ini, pihaknya masih mensimulasikan besaran cicilan untuk Teguh yang merupakan pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
“Pelanggan lagi ke kantor unit kami untuk membuat surat pengakuan hutang atau SPH cicilannya. Jadi, besaran cicilan masih dia ingin simulasi di kantor. Tadi, kami menghitungnya secara kasar, tapi kalau sudah di aplikasi terlihat cicilan per bulannya,” ujar dia.
Diketahui, tagihan listrik di bengkel milik Teguh Wuryanto (56) menanjak tajam menjadi Rp 20.158.686.
Tagihan itu naik sebesar 20 kali lipat dari total tagihan yang dibayar di periode sebelum-sebelumnya.
Padahal, volume penggunaan alat di bengkel yang ada di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, menurun sejak terjadi pandemi Covid-19.
“Akhirnya harus dibayar, kalau tidak mau dibayar harus (melayangkan protes) ke Jakarta (kantor PLN Pusat) mungkin. Karena tagihan sudah keluar dan harus dibayar,” kata Teguh, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telpon.
Teguh mengatakan, kenaikan tagihan listrik terjadi sejak meteran listrik di bengkelnya diganti dari yang analog ke meteran listrik digital pada Januari 2020 lalu.
Setelah itu, tagihan listrik yang diterimanya naik.
Namun, Teguh menganggap kenaikan itu merupakan hal yang wajar karena berganti meteran digital.
Berdasarkan pada invoice tagihan yang diterima oleh Teguh, nilai tagihan pada bulan Februari 2020 sebesar Rp 2.152.494.
Kemudian ada Bulan Maret, nilai tagihannya hanya Rp 921.067.
Pada Bulan April, nilai tagihannya sebesar 1.218.912. Kemudian tagihan pada Bulan Mei naik drastis menjadi Rp 20.158.686.
Belakangan, Teguh mengetahui bahwa ada kebocoran daya reaktif (kVarh) yang membuat tagihan itu meningkat tajam.
Kebocoran daya reaktif itu disebabkan oleh alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.
Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN Tawarkan Pelanggan yang Tagihannya Capai Rp 20 Juta Mencicil"