Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Pemerintah Tiba-tiba Peringatkan Keras Masyarakat Indonesia Soal Kondisi Genting yang Bakal Terjadi Hingga Tiga Bulan Mendatang, Ada Apa?

Selasa, 02 Juni 2020 | 20:15
Kompas.com/Rini Kustiasih

Ilustrasi kemarau

GridHITS.id – Sudah tiga bulan Indonesia dilanda wabah virus corona.

Hingga saat ini, penularan virus pun masih terjadi, yang akhirnya mengakibatkan jumlah kasus terus bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Belum Habis Wabah Virus Corona Menyerang Dunia, WHO Kembali Temukan Virus Ebola Baru di Kongo

Baca Juga: Ngaku Orang Suci, Pemimpin Agama Ini Dibongkar Kebusukannya Setelah Lakukan Hal Keji Demi Hentikan Virus Corona

Ironisnya, di saat wabah virus corona masih merajalela, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba-tiba memberi peringatan untuk masyarakat Indonesia.

Wah, kira-kira ada apa ya?

Mengutip dari Kompas.com, BNPB rupanya meminta masyarakat mewaspadai ketersediaan air di tengah pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada Mei hingga puncaknya pada Agustus mendatang.

Hal ini tentu menjadi sesuatu yang krusial, mengingat pada masa pandemi ini, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan virus corona, yakni mencuci tangan dengan sabun.

Baca Juga: Bak Angin Surga di Tengah Pandemi Covid-19, Dokter Top Ini Beberkan Virus Corona Sudah Mulai Melemah, Ini Pernyataannya!

Baca Juga: Kembali Bikin Lega, Anak Indigo Yakini Indonesia Sebulan Lagi Menang Lawan Virus Corona dan Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir

“Mohon kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan upaya-upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bahaya kekeringan dan asap akibat kebakaran hutan dan lahan,” tulis Lilik dalam surat kepada BPBD pada 27 Mei 2020 lalu, dikutip dari siaran pers, Selasa (2/6/2020).

Tak hanya penting untuk mematikan virus corona, Lilik juga mengatakan air sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat sehari-hari.

Oleh karena itu, Lilik pun meminta agar pemerintah daerah melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan.

Salah satunya dengan menyiapkan logistik dan peralatan, seperti tangki air bersih, pompa air di tiap kecamatan, utamanya di wilayah terdampak kekeringan.

"Upaya preventif lainnya, pemerintah daerah harus melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih untuk dapat digunakan kembali," sambungnya.

Selain itu, ia juga meminta koordinasi banyak pihak dalam menyiapkan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat, di antaranya melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air.

Baca Juga: Siap-siap Ucap Syukur, Obat Ini Didatangkan Langsung dari Kota Asal Virus Corona Pertama Mewabah: Berhasil Menyembuhkan Pasien di Wuhan

Baca Juga: Anjuran Jangan ke Rumah Sakit Meski Alami Gejala Virus Corona dan Anggap Covid-19 Seperti Batuk Biasa, Begini Kata Ahli

BNPB pun mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang rawan bencana kekeringan pada puncak musim kemarau Agustus 2020.

Identifikasi tersebut merujuk pada intensitas curah hujan kurang dari 100 mm, berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI).

Hasilnya, terdapat 189 wilayah di 15 provinsi yang memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi, 162 kabupaten dan kota yang dengan kategori tinggi, dan sisanya kategori sedang.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul "Bak Cobaan Tiada Henti, Wabah Virus Corona Masih Belum Jelas Akhirnya, Pemerintah Tiba-tiba Peringatkan Masyarakat untuk Mewaspadai Kondisi Genting yang Bakal Segera Terjadi di Indonesia, Ada Apa?".

Tag

Editor : Ratnaningtyas Winahyu

Sumber Kompas.com