Sama Dengan Prediksi Jokowi, Usai Akurat Prediksi Wabah 5 Tahun Lalu, Penjelajah Waktu Ungkap Ramalan Corona Berakhir Pada Bulan ini, Bukan Juli Atau Agustus
GridHITS.id - Diprediksi akan memuncak pada bulan Mei dan berakhir Juni.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda wabah corona akan berakhir.
Penderita positifnya masih terus naik, bahkan semakin hari semakin tinggi.
Banyak masyarakat yang sudah jenuh karena pemberlakuan PSBB sehingga banyak dari mereka yang masih berdiam diri di rumah.
Mereka pun ingin tahu, ramalan corona akan berakhir.
Beberapa waktu lalu,Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan prediksi, wabah virus Corona (COVID-19) di Indonesia akan selesai akhir tahun ini.
Karena itu, Jokowi yakin sektor pariwisata akan kembali booming pada 2021.
"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (16/4/2020).
Presiden pun sudah menyiapkan rancangan hidup new normal seiring dengan pandemi corona.
Hal yang mengagetkan, sesuai dengan prediksi Presiden Jokowi tentang ramalan corona berakhir.
Seorang penjelajah waktu seolah mengatakan hal yang sama tentang kapan wabah covid-19 akan berangsur hilang dari bumi pertiwi.
Ia adalah Drew Curtis yang mengaku sebagai penjelajah waktu.
Ia pernah dengan akurat memprediksi wabah covid-19 pada tahun 2015.
Ia menjelaskan bagaimana kondisi dunia yang berubah usai pandemi itu datang.
Postingan di twitter itu ditulis oleh Drew Curtis, Founder Fark.com yang juga mengaku sebagai penjelajah waktu.
Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?
Akun twitterpria sudah difollow lebih dari 31 ribu orang.
"Pengakuan: Aku adalah penjelajah waktu dari 2020," tulisnya dalam tweet tersebut.
Sejatunya, Curtis sendiri adalah seorang penulis, bahkan ia pernah diudang dalam acara TED Talk yang cukup bergengsi.
TED Talk adalah sebuah organisasi nirlaba yang kerap berbagi ide dan gagasan.
Media nirlaba ini kerap mengunggah presentasi secara gratis yang di distribusikan secara online, di bawah slogan "ideas worth spreading.
Sebagai penjelajah waktu, ia kerap memprediksi berbagai peristiwa, bahkan beberapa orang juga kerap bertanya tentang kejadian pada pria ini.
Salah satu twit yang berhasil mengundang perhatian adalah ketika ia mengungkap ramalan corona berakhir.
Hal itu dia jawab saat salah seorang followernya bertanya,"Kapan situasi ini akan menjadi lebih baik?" tanya seseorang merujuk pada pandemi COVID-19.
"November 2020," jawab Curtis singkat.
Prediksi corona akan berakhir di akhir tahun ini menjadi angin segar buat semua.
Tak hanya meramal berakhirnya corona, ia juga menyoroti kebijakan lockdown, utamanya di Amerika.
Ia pun mewanti-wanti soal adanya lockdown tahap kedua di Amerika Serikat yang bisa terjadi antara rentang waktu Agustus-September.
Tak hanya itu, Curtis juga mengatakan bahwa Donald Trump tidak akan kembali terpilih sebagai presiden.
PREDIKSI BANYAK KALANGAN TENTANG PUNCAK PANDEMI CORONA
Para ahli telah sibuk memprediksi kapan wabah corona akan berakhir, tapi sebagian dari prediksi mereka meleset dengan berbagai alasan, berikut di antaranya:
1.Prof. Dr rer nat Dedi Rosiadi, SSi, MSC dari UGM
Peneliti ini memperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April, yakni antara 7-11 April.
Dedi Rosiadi memprediksi setiap harinya pasien akan bertambah sekitar 185 orang.
Sementara itu, jumlah maksimum penderita Covid-19 di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 6.147 kasus.
2.Dr. Susanto Sastranegara, Ilmuwan Matematika dari FMIPA UNS
Peneliti ini memprediksi badai puncak Covid-19 akan terjadi pertengahan Mei.
Namun, Susanto menyebut akhir dari pandemi ini tergantung dari kebijakan yang dilakukan pemerintah.
3.Badan Intelijen Negara (BIN)
Pada tanggal 3 Maret, Mayjen TNI Afini Boer mengatakan pihaknya memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi 40-60 hari setelah pengumuman 2 Maret lalu.
Hal itu menunjukkan badai puncak Covid-19 akan jatuh pada tanggal 2-22 Mei 2020.
4. Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Hasil prediksi tim Fakultas Kesehatan Masyarakat menunjukkan jumlah kasus yang bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus, dengan pertimbangan intervensi yang dilakukan pemerintah.
Prediksi tersebut diasumsikan pada 77 hari tepatnya pertengahan Mei 2020.
Adapun patokan yang digunakan adalah hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
5.Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB
Dilaporkan pada 19 Maret namun sudah diperbarui tanggal 23 Maret, para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran virus corona akan terjadi pada Mei 2020 atau awal Juni 2020.
6.Dr. Joko Haryanto,ST, Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemprov DIY
Hasil penelitian Joko Haryanto tentang kasus Covid-19di Indonesia, menghasilkan estimasi periode waktu puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari setelah 2 Maret.
Jadi ini bisa terjadi pada kisaran tanggal 12 Mei-12 Juni 2020.
Periode kritis akan muncul pada rentang 40-60 hari. Sementara, estimasi pemulihan akan terjadi secara nasional selama 120-150 hari sejak kasus pertama ditemukan.
Sebagai informasi, dalam hal ini, setiap peneliti menggunakan metode dan permodelan yang berbeda ya Moms, namun dengan sumber data yang sama.
Adapun sumber yang digunakan berasal dari penambahan harian data dari BNPB.