Tak Kalah Akurat dengan Terawangan Paranormal Kondang, Berikut Ramalan Corona Berakhir Menurut Ahli Berdasarkan Riset Ilmiah

Kamis, 28 Mei 2020 | 16:28
freepik

Ramalan Corona Berakhir

Tak Kalah Akurat dengan Terawangan Paranormal Kondang, Berikut Ramalan Corona Berakhir Menurut Ahli Berdasarkan Riset Ilmiah

GridHits.id - Ramalan Corona berakhir memang dinantikan oleh banyak masyarakat.

Pasalnya, masyarakat begitu menantikan saat dimana virus corona benar-benar berakhir.

Seperti diketahui bersama jika virus corona hingga kini menjadi wabah yang meresahkan di seluruh penjuru dunia.

Prediksi atau terawangan, menurut bahasa paranormal, sudah banyak dilakukan untuk memperkirakan kapan wabah virus corona akan berakhir.

Seolah lebih paham dari pada mereka yang mengenyam pendidikan tinggi dan melakukan penelitian juga riset ilmiah, banyak paranormalyang sudah mempublikasikan terawangannya prihal pandemi SARS CoV2 ini.

Baca Juga: Ramalannya Jarang Meleset, Mbah Mijan Buktikan Bencana Banjir Bandang Benar Terjadi di Tengah Pandemi Corona Sampai Beri Peringatan Keras Ini

Baca Juga: Prediksinya Mulai Terbukti Satu Per Satu, Ada Ramalan Roy Kiyoshi untuk Tahun 2020 yang Ditunggu: Banyak Publik Figur Terkena Penyakit Dadakan

Ada paranormal yang menerawang dan menyatakan mengenai puncak pandemi virus corona.

Bahkan ada juga paranormal yang sudah berani mengumumkan kapan pandemi global ini akan berakhir, khususnya di Indonesia.

Bagaimana dengan para ilmuan dan peneliti di Indonesia?

Ternyata mereka pun sudah mempunyai prediksi mengenai wabah virus corona ini.

Mau percaya ilmuan dan peneliti atau paranormal? Semuanya berpulang pada kita, apakah mau percaya tahayul atau kesimpulan ilmiah berdasar ilmu pengetahuan.

Berikut beberapa hasil penelitian beberapa ilmuwan tentang badai puncak virus corona di Indonesia:

1.Prof. Dr rer nat Dedi Rosiadi, SSi, MSC dari UGM

Peneliti ini memperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April, yakni antara 7-11 April.

Dedi Rosiadi memprediksi setiap harinya pasien akan bertambah sekitar 185 orang.

Sementara itu, jumlah maksimum penderita Covid-19 di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 6.147 kasus.

Virus Corona

2.Dr. Susanto Sastranegara, Ilmuwan Matematika dari FMIPA UNS

Peneliti ini memprediksi badai puncak Covid-19 akan terjadi pertengahan Mei.

Namun, Susanto menyebut akhir dari pandemi ini tergantung dari kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Merinding! Sesuai Dengan Prediksi BMKG, Mbak You Terawang Akan Ada Musibah yang Melanda Bangsa Indonesia : Ya Allah Jaga Kami Semua

Baca Juga: Belum Usai Virus Corona, Paranormal Kondang Ini Beri Soal Terik Matahari yang Terasa Lebih Menyengat Dari Biasanya: Mari Berprasangka

3.Badan Intelijen Negara (BIN)

Pada tanggal 3 Maret, Mayjen TNI Afini Boer mengatakan pihaknya memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi 40-60 hari setelah pengumuman 2 Maret lalu.

Hal itu menunjukkan badai puncak Covid-19 akan jatuh pada tanggal 2-22 Mei 2020.

4. Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Hasil prediksi tim Fakultas Kesehatan Masyarakat menunjukkan jumlah kasus yang bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus, dengan pertimbangan intervensi yang dilakukan pemerintah.

Prediksi tersebut diasumsikan pada 77 hari tepatnya pertengahan Mei 2020.

Adapun patokan yang digunakan adalah hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.

5.Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB

Dilaporkan pada 19 Maret namun sudah diperbarui tanggal 23 Maret, para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran virus corona akan terjadi pada Mei 2020 atau awal Juni 2020.

6.Dr. Joko Haryanto,ST, Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemprov DIY

Hasil penelitian Joko Haryanto tentang kasus Covid-19di Indonesia, menghasilkan estimasi periode waktu puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari setelah 2 Maret.

Jadi ini bisa terjadi pada kisaran tanggal 12 Mei-12 Juni 2020.

Periode kritis akan muncul pada rentang 40-60 hari. Sementara, estimasi pemulihan akan terjadi secara nasional selama 120-150 hari sejak kasus pertama ditemukan.

Sebagai informasi, dalam hal ini, setiap peneliti menggunakan metode dan permodelan yang berbeda ya Moms, namun dengan sumber data yang sama.

Adapun sumber yang digunakan berasal dari penambahan harian data dari BNPB.

Baca Juga: Kabar Gembira Corona Terbaru, Peneliti Sudah Temukan Vaksin Covid-19 Namun Kembali Muncul Masalah Baru, Apa Itu?

Baca Juga: Kurva Makin Turun Jadi Kabar Gembira Corona, Tangan Kanan Jokowi Justru Sampaikan Kabar Berbeda: Terlalu Dini Untuk Menyimpulkan

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya