Waspada Bulan Mei Jadi Puncak Pandemi Corona, Ilmuwan Harvard Justru Sarankan Social Distancing Sampai Tahun 2022, Kenapa?

Jumat, 17 April 2020 | 10:52
freepik

Waspada Bulan Mei Jadi Puncak Pandemi Corona

Waspada Bulan Mei Jadi Puncak Pandemi Corona, IlmuwanHarvard Justru Sarankan Social Distancing SampaiTahun 2022, Kenapa?

GridHITS.id - Masyarakat sebaiknya waspada bulan mei jadi puncak pandemi corona.

Lebih lanjut, seorang ilmuwan harvard justru sarankan social distancing sampai tahun 2022.

Seperti kita ketahui bersama jika pandemicorona yang menyerang hampir seluruh dunia jelas menjadi kekhawatiran besar bagi masyarakat di Indonesia.

Di Tanah Air, jumlah terkonfirmasi untuk kasus Covid-19 sudah mencapai angka 5.000 dengan kematian lebih dari 400 orang.

Baca Juga: Kabar Gembira, Meski Pandemi Corona Belum Berakhir, Ahli Tarot Prediksi Kondisi Indonesia ke Depan Sangat Cerah

Baca Juga: Siap-Siap! Ahli Tarot Prediksi Virus Corona Akan Berakhir di Bulan Ini, Mei atau Juni?

Beragam upaya dikerahkan pemerintah untuk menekan angka persebaran.

Namun menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, puncak pandemi corona justru diprediksi baru terjadi pada mei 2020.

"Dan angka kasus (positif) pada saat puncak itu, secara akumulatif diprediksi mencapai 95.000 kasus," ujarnya dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Gugus Tugas Doni Mondaro, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com pada Jumat (17/4/2020).

Kendati puncak diprediksi terjadi pada bulan Mei, bukan berarti kasus positif Covid-19 di Indonesia akan berhenti total.

Hanya saja akan terjadi penurunan kasus pada bulan-bulan berikutnya.

"Selama Juni-Juli, kasus terkonfirmasi positif (diprediksi) sudah akan mencapai 106.000 kasus," sambung Wiku.

Namun ia kembali menegaskan bahwa angka yang diungkapnya itu didapat dari hasil simulasi para ilmuwan dan ahli, sehingga hanya bersifat prediksi alias belum pasti terjadi.

Oleh sebab itu, pemerintah terus mengupayakan agar kondisi di lapangan nantinya tak separah yang sudah diprediksi.

Tribunnews.com

Ilustrasi. Virus corona Covid-19

Hingga Kamis (16/4/2020), jumlah kasus positif tercatat sebanyak 5.516 dengan angka kematian 496 pasien.

Kabar baiknya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh melampaui jumlah kematian, yakni 548 orang.

Baca Juga: Lama Dinantikan, Akhirnya Paranormal Kondang Ini Bocorkan Solusi Agar Manusia Terbebas Virus Corona, Apa Itu?

Baca Juga: Terbukti Benar! Paranormal Kondang Ini Sudah Ramalkan Insiden Oknum Eks Napi yang Berulah Usai Dibebaskan di Tengah Wabah Corona

Kendati semua negara mengupayakan yang terbaik dalam menghentikan penyebaran Covid-19, baru-baru ini sebuah studi yang dilakukan ilmuwan Harvard menyampaikan jika social distancing sebaiknya dilakukan hingga 2022 mendatang.

Hal ini demi mencegah rumah sakit kewalahan akibat munculnya gelombang lain virus corona baru yang pastinya mengancam jiwa manusia.

Melansir laman AFP.com, dalam laporan tersebut dituliskan bahwa Covid-19 akan menjadi penyakit musiman seperti flu biasa, tetapi dengan tingkat penularan yang lebih tinggi dan berlangsung selama berbulan-bulan.

Durasi dan intensitas social distancing mungkin bisa mulai dilonggarkan saat vaksin sudah tersedia.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Pasien Corona yang Berbohong Saat Diperiksa di RS Kariadi Semarang? Kini, 46 Tenaga Medis Kena Getahnya karena Positif Covid-19, Termasuk Guru Besar

Baca Juga: Salah Kaprah! Sudah Pakai Masker Tidak Jaminan Terhindar dari Virus Corona Jika Masih Melakukan Hal Ini

Namun selama hal itu belum bisa dipastikan, menjaga jarak dengan orang lain akan membantu rumah sakit meningkatkan kapasitas perawatan klinis, utamanya saat terjadi lonjakan kasus.

Artikel ini sudah tayang di Grid.id dengan judul:Puncak Covid-19 di Indonesia Diprediksi Terjadi Pada Bulan Mei, Kemungkinan Jumlah Kasus Akan Tembus Sampai 100 Ribu!

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber grid.id