Lagi-Lagi, 3 Perawat Diusir dari Indekosnya, Ternyata Pemilik Kos Seorang Bidan

Selasa, 28 April 2020 | 13:08
NBC News

Ilustrasi perawat diusir dari indekos

GridHits.id -Tenaga medis saat ini jadi garda terdepan untuk kasus Covid-19.

Ia rela tidak pulang menemui keluarganya demi menyelamatkan nyawa para pasien yang terinfeksi virus corona.

Sayangnya, tak semua orang memberi dukungan dan juga memberi apresiasi terhadap para petugas medis.

Baca Juga: Bandel, Pasien Covid-19 Buat Perawatnya Jadi PDP karena Nekat Mengigit, Andrea Dian Ceritakan Kejadiannya

Baca Juga: Buat Geger Ruang Isolasi Ancam Perawat Pakai Pecahan Kaca hingga Lakukan Hal Tak Terduga, Ternyata Ini Alasan PDP Samarinda Ngotot Kabur dari RS

Banyak kasus perawat di rumah sakit rujukan Covid-19 diusir dari wilayahnya, baik oleh tetangga maupun pemilik indekos.

Hal ini lagi-lagi terjadi. Kejadian belum lama terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, dan menuai respons publik.

Awalnya, akun Instagram @rsudbungkarno mengunggah IG TV memperlihatkan kegiatan penjemputan tiga orang tenaga medis dari indekos yang mereka huni.

Dalam video tersebut, terlihat mobil ambulasns RSUD Bung Karno Solo menjemput dan membantu para perawat membawa barang bawaannya dari indekosnya.

Kemudian, tiga perawat tersebut dibawa kembali ke rumah sakit tempatnya bekerja.

Baca Juga: Niat Ingin Menghibur, Raisa Justru Berderai Air Mata Dengar Kisah Para Tenaga Medis Tangani Pandemi Covid-19

Baca Juga: Belum Ada Obat Paten Untuk Covid-19, Ternyata Begini Cara Kompak Tenaga Medis Hingga Buat 600.000 Orang di Dunia Berhasil Sembuh Dari Virus Corona

"STOP STIGMA Tenaga Kesehatan Penanganan COVID - 19," tulis unggahan tersebut.

Video tersebut lantas viral di berbagai media sosial dan pemberitaan dan menyita perhatian publik.

Penjemputan tersebut dibenarkan oleh Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto.

Mengutip dariTribun Solo, Suminanto mengatakan tim RSUD Bung Karno membantu penjemputan dan membantu mengemasi barang para perawat tersebut.

"Tim RSUD Bung Karno menjemput dan membantu para perawat, serta akan komunikasi dengan pemilik kos," kata Suminanto, melansir dariTribun Solo.

"Tetapi ternyata pemilik kos waktu itu tidak bisa menemui, jadi tidak ada komunikasi, jadi orang lain menilai tidak care dan sebagainya," tambahnya.

Insiden pengusiran tersebut berawal dari kekhawatiran pemilik indekos karena mendapat kiriman foto spanduk RSUD Bung Karno yang kini menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca Juga: Kecewa Diusir Istri Saat Mudik di Tengah Pandemi Corona, Suami Nekat Coba Bunuh Diri Tengak Deterjen dan Sayat Nadi

Baca Juga: Viral Pengusiran ODP dari Lingkungan Tempat Tinggal, Begini Cara Terbaik Memperlakukan ODP dan PDP di Sekitar Kita

Mengutip dariTribun Solo,terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari sebuah kos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo bermula dari informasi yang diterima pemilik kos melalui seseorang.

Informasi tersebut mengatakan bila RSUD Bung Karno kini telah melayani pasien Covid-19.

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto menyampaikan pemilik kos merasa khawatir setelah mendapat informasi itu dari seseorang.

"Pemilik tahu kalau RSUD Bung Karno melayani pasien Covid-19, pelayanan yang reguler tidak dilayani," kata Suminanto kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).

"Itu ada spanduk dipotret oleh orang dan sampailah kepada pemilik kos," imbuhnya membeberkan.

Setelah mengetahui adanya spanduk tersebut, pemilik kos mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada perawat yang tinggal di indekosnya.

Baca Juga: Tertular dari Pasien, Perawat yang Sedang Hamil Tua ini Akhirnya Meninggal Dunia, Nasib Mujur Sang Bayi Jadi Sorotan!

Baca Juga: Pedih! Sudah Pertaruhkan Nyawa untuk Lawan Covid-19, Perawat Ini Justru Dilukai Oleh Pasien yang Dirawatnya, Begini Kesaksiannya!

"Isinya gini, sementara tinggal di tempat yang aman dulu, nggih nanti uang kos saya kembalikan," ujar Suminanto.

Mengetahui ada perlakuan kurang menyenangkan terhadap tenaga medis di Kota Solo, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo angkat bicara.

"Kenapa harus ditolak-tolak, itu tidak manusiawi kalau sampai perawat atau tenaga medis ditolak dalam satu daerah," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).

"Itu sudah keterlaluan," imbuhnya menegaskan dengan nada meninggi.

Sementara itu, Direktur RSUD Bung Karno sangat menyayangkan hal tersebut.

"Iya (benar), disuruh pergi. Penyebabnya saya tidak tahu," kata Wahyu saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020).

Untuk sementara, tiga perawat yang diminta pergi dari indekos tinggal di lantai lima RSUD Bung Karno.

"Sekarang di rumah sakit di sana, masih ada ruang yang saya pakai untuk nampung mereka," ujardr Wahyu Indianto selaku Direktur RSUD Bung Karno.

Baca Juga: Tuduh Tularkan Corona, Pria Ini Bunuh Kekasih Dokternya! Usai Hasil Tes Covid-19 Keluar, Ia Menyesal

Wahyu menilai sikap pemilik indekos tidak masuk akal.

Sebab para petugas medis di RSUD Bung Karno bekerja dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan sesuai dengan aturan.

"Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ungkap dia.

Melansir dari berbagai sumber, pemilik indekos rupanya telah dihubungi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pemilik kos telah meminta maaf atas sikapnya.

Dan rupanya, pemilik kos tersebut juga merupakan tenaga medis.

Ibu kos berprofesi sebagai bidan.

Artikel ini pernah tayang diNakita.iddengan judul 3 Perawat di Solo Diusir dari Indekos, Wali Kota Marah, Ternyata Pemilik Indekos Juga Tenaga Medis

Editor : Cynthia Paramitha Trisnanda

Sumber : nakita.id

Baca Lainnya