Viral Pengusiran ODP dari Lingkungan Tempat Tinggal, Begini Cara Terbaik Memperlakukan ODP dan PDP di Sekitar Kita

Senin, 30 Maret 2020 | 10:00
Ilustrasi tenaga medis via Kompas.com/Slamet Widodo

Ramai soal Pengusiran ODP, Bagaimana Seharusnya Memperlakukan ODP dan PDP di Sekitar Kita?

GridHITS.id -Belum lama ini media sosial Twitter diramaikan dengan beberapa utas yang menyayangkan tindakan pengusiran terhadap mereka yang berstatus Orang Dalam Pemantauan ( ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Orang Dalam Pemantauan (ODP) merupakan seseorang yang tidak menunjukkan gejala (sehat), tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Heboh Keluarga Mandikan hingga Ciumi Jenazah Pasien Corona, Nafa Urbach Langsung Beri Dampratan: 'Bukan Main!'

Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Via Vallen Justru Ungkap Dirinya Mendadak Terkulai Lemas Hingga Harus Lakukan Cek Darah, Ada Apa?

Status ODP dan PDP diberikan kepada mereka yang bergejala/tidak bergejala terinfeksi virus corona, tetapi memiliki riwayat melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit atau pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

Namun, perkembangannya, tak sedikit orang dengan status ODP dan PDP yang diminta melakukan karantina atau isolasi diri di rumah, justru dikucilkan."Ini kenapa data yang jadi ODP bisa sampe pada bocor sih? Gila ini lihatnya, yang ODP pada diusir dari kos/kontrakan. Gimana mau isolasi diri begini mah?," demikian salah satu akun yang mengungkap perlakuan terhadap ODP.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat seharusnya tak bersikap berlebihan merespons ODP atau PDP di lingkungannya.

"Jadi kalau ada ODP atau PDP ya enggak papa, kan yang penting tidak kontak dekat dengan mereka untuk sementara waktu," kata Yuri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).

Yuri menegaskan, yang terpenting, masyarakat melakukan sesuai perintah dan imbauan pemerintah yaitu physical distancing atau jaga jarak dan selalu mencuci tangan.

Apabila hal-hal tersebut dipatuhi, kata Yuri, mereka tidak akan tertular oleh virus corona.

"Kalau itu dipatuhi ya enggak bakal ketularan, masak iya jadi tetangganya langsung ketularan? Kan enggak begitu juga," ujar Yuri.

Baca Juga: Punya Bisnis Property hingga Kosmetik, Maia Estianty Dibikin Pusing Pikirkan Gaji dan THR Karyawannya Imbas Corona

Baca Juga: Dipromosikan Gubernur Risma untuk Cegah Corona, WHO Justru Peringatkan Bilik Desinfeksi Justru Berisiko Sebabkan Kanker!

Ia menekankan, masyarakat tidak perlu terlalu panik jika mengetahui ada orang dengan status ODP dan PDP di lingkungannya.Sebaliknya, kata Yuri, masyarakat di lingkungan sekitar ODP dan PDP seharusnya membantu mereka selama menjalani masa karantina dan isolasi.

"Misalnya si ODP atau PDP ini butuh kebutuhan pokok yang harus dibeli di toko, masyarakat harus membantu membelikannya agar dia tidak keluar rumah," kata Yuri.

Menurut Yuri, ODP dan PDP sebisa mungkin dibantu agar mereka bisa mengisolasi diri dengan baik sehingga tidak harus keluar rumah dan berpotensi menularkan virus lebih luas.

Berdiam di rumah juga harus dipatuhi oleh para ODP dan PDP ketika menjalani isolasi.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Seorang Wanita yang Dinikahi Jin : Hubungan Intim Lebih Memuaskan karena Sentuhannya Lebih Dalam

Baca Juga: Tak Ada Angin dan Hujan, Adik Nagita Slavina Lontarkan Permintaan Tak Terduga Pada Sepupu Raffi Ahmad, Ada Apa?

"Ya enggak boleh keluar, kan dia harus isolasi diri. Terus jangan kontak dekat dengan keluarganya, lalu keluarganya diingatkan untuk tidak kontak dekat dengan dia," papar Yuri.

Merespons kisah yang viral di media sosial di atas, Yuri menganggap hal itu sebagai tindakan yang berlebihan. Ia meminta kepada masyarakat harus menyikapi hal ini secara wajar saja.

"Kan ini masalah bersama, sama-sama harus direspons dengan baik. ODP dan PDP ini sakit bukan maunya dia sendiri, toh," kata Yuri. (Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Ramai soal Pengusiran ODP, Bagaimana Seharusnya Memperlakukan ODP dan PDP di Sekitar Kita?")

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com