Pemerintah Sudah Pesan 3 Juta Butir, Ternyata Obat Corona itu Timbulkan Komplikasi Parah di AS, 28 Persen Meninggal Dunia

Minggu, 26 April 2020 | 04:00
tribunnews.com

Ilustrasi obat corona virus. Obat corona ini telah dipesan 3 juta butir, tapi nyatanya sebabkan komplikasi serius di Amerika Serikat

Pemerintah Sudah Pesan 3 Juta Butir, Ternyata Obat Corona itu Timbulkan Komplikasi Parah di AS, 28 Persen Meninggal Dunia

GridHITS.id - Saat ini wabah corona masih merajalela di mana-mana.

Tak hanya di tanah air, di seluruh dunia virus covid-19 ini terus memakan korban.

Berbagai usaha pun dilakukan untuk menekan penyebaran wabah satu ini.

Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?

Baca Juga:Peneliti ITB : Bila Pemerintah DKI Jakarta Ambil Kebijakan ini, Korban Covid-19 Tak Akan Mencapai Angka Puluhan Ribu

Salah satunya adalah membuat vaksin dan mengujicobaserta mendatangkan obat yang diyakini dapat melumpuhkan virus tersebut.

Nah, Untuk mengobati pasien virus corona (Covid-19) Indonesia belakangan telah mendatangkan obat Avigan dan Klorokuin yang berjumlah 5 juta butir.

Dimana obat Avigan disiapkan sebanyak 2 juta butir sedangkan 3 juta butir untuk klorokuin.

Terkait obat klorokuin, sebelumnya juga telah digemborkan oleh Donald Trump sebagai obat virus corona di Amerika Serikat.

Bahkan dikutip dari Kompas.com (20/3/2020), menurut Presiden Jokowi, obat tersebut sudah diuji dan bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara, dan memberikan kesembuhan," terangnya.

Tapi tahukah menurut sebuah studi di AS pasien virus corona yang diobati dengan klorokuin rupanya lebih banyak yang meninggal daripada yang menjalani perawatan standar.

Hal itu diketahui dari laporan Daily Mail pada (22/4/2020), dimana sekitar 28% dari 368 veteran militer AS yang positif virus corona dan diobati dengan klorokuin meninggal dunia.

Sedangkan 11% veteran tersebut meninggal ketika mendapat perawatan standar, termasuk cairan IV dan intubasi untuk membantu mereka bernapas.

Baca Juga:Jangan Langsung Santap, Makanan Kiriman Ojol Berpotensi Tularkan Virus Corona, ini Tip Supaya Tetap Aman dan Sehat!

Baca Juga:Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa penelitian kepada veteran militer di AS terinfeksi virus corona menunjukkan bahwa Chloroquine atau klorokuin tidak memberikan manfaat bagi pasien.

Studi nasional itu bukan eksperimen yang berskala besar namun menjadi pandangan awal tentang obat klorokuin.

Studi ini masih terhitung baru, dan diunggah dalam sebuah situs online, dan belum ditinjau oleh ilmuwan lain.

Pada hari Selasa (21/4/2020) NIH (Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat) memperingatkan bahwa penggunaan obat ini dikombinasikan dengan azitromisin bisa beracun untuk pasien Covid-19.

Panel para ahli dari NIH juga mengeluarkan rekomendasi bahwa penggunaan hydroxychloroquine /klorokuin tidak direkomendasi dicampur dengan antibiotik dengan alasan kekhawatiran akan toksisitas.

Para peneliti menganalisis catatan medis dari 368 veteran pria yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di pusat medis Administrasi Kesehatan Veteran yang meninggal atau dipulangkan pada 11 April.

Baca Juga:Bikin Kaget, Selain Virus Corona yang Jadi Pembunuh No. 1, di Laboratorium Wuhan ini Masih Tersimpan 1.500 Virus Paling Mematikan di Dunia!

Baca Juga:Bikin Senang, Obat yang Bisa Lumpuhkan Virus Corona Sudah Siap Dikirimkan, Dexa Medica Sumbangkan Obat untuk 5000 Pasien

Sekitar 22 % pasien tersebut juga mendapatkan obat azithromycin, tetapi perbedaan antara kelompok itu dan perawatan biasa tidak dianggap cukup besar untuk menyingkirkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup.

Para peneliti juga mengatakan tidak ada efek samping lain, tetapi mencatat ada petunjuk bahwa hydroxychloroquine mungkin telah merusak organ lain.

Obat ini telah lama diketahui memiliki potensi efek samping yang serius, termasuk detak jantung berdebar kencang hingga menyebabkan kematian mendadak.

Baca Juga:Jutaan Masyarakat Sudah Berhasil! 5 Langkah Mudah Ini Bisa Dicoba Jika Ingin Dapatkan Token Listrik PLN Gratis

Baca Juga:Kabar Gembira! Cukup Chat Lewat Whatsapp, Ini Langkah-langkah Nikmati Listrik Gratis dan Diskon 50% dari PLN

Bahkan awal bulan April ini, para ilmuwan di Brazil menghentikan sebagian dari penelitian yang menguji klorokuin.(*)

Artikel ini telah dimuat di GridHealth.id dengan judul :3 Juta Butir Obat Chloroquine dari Indonesia Banyak Memakan Korban Jiwa di Amerika

Editor : Saeful Imam

Sumber : GridHEALTHID

Baca Lainnya