Tubuh Anak Babi di Cina Disuntikkan Virus Covid-19, Lalu Menjadikannya Makanan untuk Babi Lainnya, ini Alasannya!

Rabu, 15 April 2020 | 11:42
Daily Star

Tubuh anak babi ini disuntik virus corona, lalu dijadikan makanan untuk babi lainnya.

Ahli diChina Suntikkan Covid-19 Pada Anak Babi, Lalu Menjadikannya Makanan untuk Babi Lainnya, Ternyata ini Alasan Mereka

GridHITS.id - Wabah corona masih menggejala.

Jumlah penderitanya di tanah air semakin bertambah, begitu juga dengan di dunia.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mencegah penyebarannya.

Tidak diragukan lagi virus corona adalah salah satu penyakit paling menular saat ini.

Baca Juga:Dulu Dihujat karena Sering Menikah Setingan, Kini Artis ini Nikahi Pengusaha Kaya dan Bisa Ngungsi ke Pulau Terpencil karena Takut Corona

Baca Juga:Hampir Satu Bulan Menjalani Masa Karantina, Sarwendah Tiba-Tiba Curahkan Kondisi Tak Terduga Ruben Onsu di Tengah Wabah Virus Corona, Ada Apa?

Dengan tingkat penularaannya yang tinggi menyebabkan virus ini dengan cepat menyebar hingga ke seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Beragam penelitian dilakukan untuk mengamati virus ini termasuk penelitian yang cukup ekstrem ini.

Melansir Daily Star pada Rabu (15/4/2020), Ilmuwan China menyuntikkan anak babi dengan virus corona, kemudian menggilingnya untuk dijadikan makanan babi lainnya.

Lantas apa tujuannya melakukan penelitian itu?

Menurut laporan, penelitian yang diterbitkan oleh Institute Virolory Wuhan tersebut dilakukan ilmuwan untuk menyelidiki penularan lintas spesies virus corona.

Dengan menyuntikkan anak babi berusia 3 tahun dengan virus corona dan menjadikannya makanan untuk babi lainnya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati wabah virus corona yang mungkin menyerang peternakan di China.

Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?

Baca Juga:Peneliti ITB : Bila Pemerintah DKI Jakarta Ambil Kebijakan ini, Korban Covid-19 Tak Akan Mencapai Angka Puluhan Ribu

Para ilmuwan dalam penelitian itu menuliskan, "Studi ini menyoroti pentingnya mengidentifikasi keanekaragaman dan distribusi virus corona kelelawar untuk mengurangi wabah di masa depan."

Meskipun diyakini bahwa lonjakan terjadi setelah virus itu menyebar dari hewan ke manusia.

Namun beberapa meyakini bahwa virus itu sebenarnya buatan dan lepas dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Menurut Daily Mail, pemerintah Inggris tak bisa mengabaikan tuduhan tentang virus yang lolos dari laboratorium.

Meskipun pada kenyataanya China berulang kali menyangkal tuduhan itu.

Sementara mereka mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada kebocoran virus terjadi di laboratorium China.

Baca Juga:Jangan Langsung Santap, Makanan Kiriman Ojol Berpotensi Tularkan Virus Corona, ini Tip Supaya Tetap Aman dan Sehat!

Baca Juga:Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?

Laboratorium yang meneliti virus corona itu dibuat pada tahun 2002 dan 2003 setelah wabah SARS muncul.

Pakar keamanan hayati AS Profesor Richard Ebright dari Institute Mikrobiologi Warksman Universitas Rutgers, New Jersey, AS mengatakan.

Bahwa jika virus itu tidak diciptakan di laboratorium, virus itu bisa lolos dari sana ketika dianalisis.

Dia mengatakan, "pengumpulan virus, kultur, isolasi atau infeksi hewan akan menimbulkan risiko besar pekerja laboratorium dan masyarakat."

Tetapi banyak ilmuwan mengatakan mereka tidak percaya itu berasal dari laboratorium karena tidak ada bukti.

Namun sebuah penelitian yang menyoroti virus corona mengatakan 13 dari 41 orang pertama yang terifeksi virus corona tidak memiliki kontak dengan pasar yang dituduh.

Baca Juga:Bikin Kaget, Selain Virus Corona yang Jadi Pembunuh No. 1, di Laboratorium Wuhan ini Masih Tersimpan 1.500 Virus Paling Mematikan di Dunia!

Baca Juga:Bikin Senang, Obat yang Bisa Lumpuhkan Virus Corona Sudah Siap Dikirimkan, Dexa Medica Sumbangkan Obat untuk 5000 Pasien

Dr Cao Bin mengatakan, "Tampaknya jelas bahwa pasa hewan di Wuhan bukan satu-satunya asal virus tersebut."

Sementara itu hingga kini China belum menemukan dan belum mengungkapkan dari mana asal mula virus itu, mereka hanya melaporkan bahwa sumber utamanya adalah kelelawar.

Bahkan mereka sudah melakukan sol virus corona di kelelawar sejak 2011 dan diterbitkan pada 2017 silam sebelum menjadi wabah menular ke seluruh dunia.

Artikel ini pernah dimuat di intisarionline dengan judul : China Suntikan Virus Corona Pada Anak Babi Kemudian Menjadikannya Makanan Untuk Babi Lainnya, Apa Tujuannya Mereka Melakukan Itu?

Tag

Editor : Saeful Imam