Abaikan Imbauan Pemerintah, Muda-mudi ini Malah Gelar Pesta : Beberapa Kotak Kondom dan Miras Diamankan

Minggu, 05 April 2020 | 20:51
tribunnews.com

Ilustrasi minuman keras.

Abaikan Imbauan Pemerintah, Muda-mudi ini Malah Gelar Pesta : Beberapa Kotak Kondom dan Miras Diamankan

GridHITS.id - Wabah corona masih merajalela yang dibuktikan dengan penderita positifnya yang terus bertambah.

Pemerintah pun mengimbau agar melakukan sosial disctancing dan physical distancing, artinya mereka dilarang berkerumun atau mengadakan kegiatan dengan banyak orang.

Sayangnya tidak semua orang menataati imbauan tersebut.

Baca Juga:Beda Dengan Wirang Birawa, Mbak You Ungkap Wabah Corona akan Hilang di Bulan ini : Kepergianmu Terlihat..

Baca Juga:Tanpa Tedeng Aling-aling, Mbak You Bongkar Ramalannya Soal Rumah Tangga Syahrini dan Reino Barack: 'Tiga Tahun Mulai Runyam'

Salah satunya oleh muda-mudi ini yang bahkan melakukan pesta saat pandemi corona.

Dalam kondisi lockdown akibat pandemi COvid-19, sebanyak 19 pria dan wanita selama 48 jam menggelar pesta.

Mereka ditemukan setengah telanjang dan telanjang.

Sebanyak 3 orang ditemukan telanjang di tempat tidur.

Tetangga mengaku kesal karena suara mereka selama pesta di sebuah bungalow mewah sangat menggangu.

Kejadian ini bukan terjadi di Indonesia, melainkan di Thailand.

Otoritas kepolisian setempat, seperti dilansir dari The Sun, menggerebek mereka.

Dari bungalow mewah di Chiang Rai itu ditemukan beberapa botol minuman keras, kotak kondom, metamfetamin, ketamin, dan ganja.

Polisi turut menyita tas berisi uang tunai lebih dari 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 100 juta.

Baca Juga:Gara-gara Melanggar Hal Ini, Mbak You Sebut Masyarakat Indonesia Harus Telan Pil Pahit Jalani Bulan Puasa dan Lebaran dalam Ancaman Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Selama ini Tak Terekspose, Keadaan Rumah Tangga Ahmad Dhani dan Mulan Dibongkar Mbak You : Sering Cekcok, Tapi Mulan...

Sebanyak 10 pria dan 12 wanita kemudian ditahan untuk diinterogasi.

Hampir semuanya dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Polisi mendatangi bungalow mewah itu setelah ada laporan dari warga setempat.

Diketahui, Thailand sedang menerapkan lockdown dan social distancing untuk menahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pesta seks di Spanyol

Sabtu pekan lalu (28/3/2020) penggerebekan pesta seks juga terjadi di Spanyol.

Sebanyak enam orang dibekuk di sebuah flat (apartemen) di Madrid, ibu kota Spanyol.

Para pelaku diduga terlibat dalam praktik prostitusi.

Menurut laporan media setempat, beberapa tetangga di gedung itu memanggil polisi karena mengeluhkan orang yang keluar masuk flat dan memainkan musik dengan kencang.

Dilansir dari Daily Mail, polisi menuju flat dan menemukan 4 perempuan serta 2 pria telanjang di koridor, dengan tiga kamar tidur.

Pihak berwenang setempat juga menemukan minuman beralkohol dan puntung rokok di seluruh flat.

Polisi mencurigai rumah itu berfungsi sebagai tempat pelacuran, karena hanya 1 dari 4 perempuan tersebut yang terdaftar sebagai penyewa rumah.

Baca Juga:Bak Oase di Tengah Gurun, Selain Listrik Gratis dari Pemerintah, Pemilik Kendaraan Bermotor juga Dijanjikan Bakal Kecipratan Keuntungan Ini Selama Wabah Virus Corona, Apa?

Baca Juga:Diajak Keliling Rumah Megahnya, Sule Malah Dibuat Melongo Saat Tahu Biaya Tagihan Listrik Anang Hermansyah dan Ashanty, Bisa Beli Dua Motor Baru!

Meski demikian, Daily Mail mengabarkan tidak ada penahanan yang terjadi.

PSK Harus Turun ke Jalan

Kebijakan lockdown di Thailand ternyata berdampak pada banyak orang, termasuk pekerja seks komersial.

Namun, mereka tetap mengambil risiko untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pim, misalnya.

PSK berusia 32 tahun ini ketakutan karena sangat butuh pelanggan untuk membayar sewa tempat tinggalnya.

Distrik lampu merah dari Bangkok ke Pattaya menjadi sepi, dengan kelab malam dan panti pijat ditutup dan turis dilarang masuk.

Situasi ini menyebabkan sekitar 300 ribu PSK kehilangan pekerjaan,

Mereka pun "turun" ke jalan sehingga berisiko tertular virus corona.

"Aku takut tertular tapi aku perlu mencari pelanggan untuk membayar sewa kamar dan membeli makanan," kata Pim, PSK transgender.

Di Bangkok yang sebelumnya dihiasi gemerlap lampu neon, kini senyap dengan bar dan rumah bordil sudah tutup.

Baca Juga:Jutaan Masyarakat Sudah Berhasil! 5 Langkah Mudah Ini Bisa Dicoba Jika Ingin Dapatkan Token Listrik PLN Gratis

Baca Juga:Kabar Gembira! Cukup Chat Lewat Whatsapp, Ini Langkah-langkah Nikmati Listrik Gratis dan Diskon 50% dari PLN

Sejak Jumat (3/4/2020) Thailand menerapkan jam malam dari pukul 22.00 sampai 4.00 pagi keesokan harinya.

Bar dan restoran sudah tutup beberapa hari sebelumnya.

Biasanya banyak PSK Bangkok bekerja di bar, mendapat tip lalu pulang dengan pelangganya.

Ketika tempat kerja mereka tiba-tiba ditutup, sebagian besar kembali ke rumah sembari menanti wabah virus corona usai.

Sementara itu yang lainnya seperti Pim turun ke jalanan mencari pelanggan.

Pim turun ke jalan dengan risiko tinggi karena melanggar aturan jam malam.

Dia menuturkan belum punya pelanggan selama 10 hari dan tagihannya menumpuk.

Temannya yang bernama Alice PSK transgender lain, juga angkat kaki dari bar menuju pinggir jalan.

"Aku dulu menghasilkan uang yang cukup, kadang-kadang 300-600 dollar AS seminggu (sekitar Rp 5 juta sampai 9,8 juta) seminggu," kata Alice.

"Tetapi ketika bisnis ditutup, penghasilanku berhenti juga."

"Kami melakukan ini karena kami miskin. Jika kami tidak dapat membayar hotel, mereka akan mengusir kami," imbuh Alice.

Baca Juga:Ekonom Faisal Basri :"Ongkos Lockdown 2 Minggu Lebih Murah Daripada Wabah Corona Menyebar Tak Terperikan!"

Baca Juga:Gelah Penikahan di Tengah Pandemi Corona, Feni Rose Harus Tunda Resepsi Sang Anak

Berisiko tinggi

Risiko yang sudah tinggi dari bekerja sebagai PSK kini bertambah dengan risiko dari virus corona.

Para PSK Thailand banyak yang pulang ke rumah beberapa minggu sebelum pemerintah memberlakukan penguncian.

Ada kekhawatiran krisis berlangsung selama berbulan-bulan, membuat kerugian miliaran dollar AS dari sektor ekonomi dan membuat para pekerja di sektor informal melarat.

Mereka termasuk PSK, yang ilegal tapi diterima secara luas di kehidupan malam Negeri "Gajah Putih".

Ada kekhawatiran skema darurat pemerintah Thailand untuk memberikan 5.000 baht (sekitar Rp 2,5 juta) ke jutaan pengangguran baru selama 3 bulan ke depan, akan mengecualikan PSK.

Sebab, mereka tidak masuk dalam kategori pekerja formal.

The Empower Foundation sebuah kelompok advokasi untuk PSK di Thailand mengatakan, tempat-tempat hiburan menghasilkan sekitar 6,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 104,8 triliun) setahun, yang banyak di antaranya menjajakan seks dalam berbagai bentuk.

Wanita menjadi yang paling menderita dari wabah virus corona ini, katanya.

Banyak dari mereka adalah ibu dan pencari nafkah utama keluarga.

Mereka dipaksa jadi PSK karena kurangnya kesempatan kerja atau gaji lulusan rendah.

Kelompok tersebut telah menulis surat terbuka pada pemerintah, mendesak untuk "menemukan cara memberi bantuan ke semua pekerja yang kehilangan penghasilan mereka."

"Menurutku pemerintah sangat lambat. Mereka tidak peduli dengan orang-orang seperti kami yang bekerja di industri seks," kata Alice.

"Kami lebih takut tidak bisa makan daripada (terkena) virus," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Grebek 10 Pria dan 12 Wanita Telanjang di Bungalow Mewah, Gelar Pesta 48 Jam Selama Lockdown

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber kompas