Berpapasan dengan Pasien Positif Corona, Dokter di Surabaya ini Langsung Terinfeksi karena Hal Remeh!

Rabu, 25 Maret 2020 | 12:53
ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO

Petugas medis di ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020)

Berpapasan dengan Pasien Positif Corona, Dokter di Surabaya ini Langsung Terinfeksi karena Hal Remeh!

GridHITS.id - Wabah corona masih merebak di tanah air.

Jumlah penderitanya masih meningkat dari hari ke hari.

Tak heran, pemerintah menggaungkan social distantion dan physical distantion untuk menekan penyebaran wabah virus covid-19 ini.

Sayangnya, tidak semua punya pilihan itu.

Baca Juga: Ekonom Faisal Basri :"Ongkos Lockdown 2 Minggu Lebih Murah Daripada Wabah Corona Menyebar Tak Terperikan!"

Baca Juga: Gelah Penikahan di Tengah Pandemi Corona, Feni Rose Harus Tunda Resepsi Sang Anak

Dokter, perawat, dan tenaga medis harus berjuang untuk merawat pasien covid-19, yang artinya mereka berisiko besar tertular virus itu.

Baru-baru ini, pengakuan mengejutkan datang dari seorang Dokter yang positif VIrus Corona.

Diketahui seorang Dokter tersebut berasal dari RSUD Dr Soetomo Surabaya yang tertular VIrus Corona karena hal sepele.

Pengakuan Dokter di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini tak sengaja terjangkit Virus Corona yang berasal dari pasien positif covid-19.

Iapun memberikan pengakuannya kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melalui video testimoni di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020).

Sosok Dokter tersebut adalah dr Markus PPDS Anastesi, dokter anastesi RSUD Dr Soetomo.

Baca Juga: Ramalannya Jarang Meleset, Terawangan Mbak You Soal Kapan Berakhirnya Virus Corona Ini Justru Bikin Nyesek

Baca Juga: Pandemi Corona Berdampak Pada Perekonomian Rakyat, Jokowi Beri Keringanan Cicilan Untuk Ojol dan Pengusaha Menengah

Diketahui Dokter Markus terkonfirmasi sebagai positif covid-19 setelah sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif covid-19.

Interaksinya sangat sederhana. Ia tak sengaja lewat di hadapan pasien positif VIrus Corona tersebut saat keluar dari kamar mandi, saat kebetulan pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.

"Saya dr Markus, saya PPDS anestesi RSUD Dr Soetomo.

Saya merupakan salah satu pasien covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas covid-19 Jatim.

Baca Juga:Tak Bermaksud Mendahului Takdir, Mbak You Sebut Wabah Virus Corona di Indonesia Bisa Lebih ‘Mengganas’ ke Depannya & Menyerang Manusia, Ada Apa?

Baca Juga:Abaikan Imbauan Pemerintah dan Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, 37 Tamu Pun Terinfeksi Virus Corona

Juga pada guru-guru saya dari departemen anestesi RSUD Dr Soetomo, juga kepeda tim PINERE dan juga kepada dirut Soetomo yang telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit.

Saya dinyatakan sembuh dari virus covid-19,” kata dr Markus dalam video yang ditayangkan di kesempatan jumpa pers tersebut.

Ia mengatakan bahwa besar harapannya agar apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana seperti mengaktifkan RS Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani covid-19 di Surabaya.

“Juga besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.

Ia juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.

Baca Juga:Ramalannya Jarang Meleset, Terawangan Mbak You Soal Kapan Berakhirnya Virus Corona Ini Justru Bikin Nyesek

Baca Juga:Pandemi Corona Berdampak Pada Perekonomian Rakyat, Jokowi Beri Keringanan Cicilan Untuk Ojol dan Pengusaha Menengah

Juga yang tak kalah penting ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk melakukan social distancing, yang menjaga diri dengan tidak ikut melakukan perkumpulan.

Dan menjaga diri melalui isolasi diri di rumah.

Hal ini dilakukan supaya tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orang tua atau orang memiliki banyak penyakit.

“Saya juga berharap kepada Gubernur Jawa Timur, juga satgas covid-19 untuk tidak lupa menyediakan rumah singgah buat kami, para tenaga medis supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami," ungkapnya.

51 Positif VIrus Corona di Jatim

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan, bahwa kasus covid-19 di Jawa Timur kembali bertambah.

Per hari ini, Selasa (24/3/2020), total ada sebanyak 10 kasus tambahan untuk covid-19 positif.

Sehingga sampai malam ini ada sebanyak 51 kasus positif covid-19 di Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut dua orang diantaranya meninggal.

“Sesuai dengan pengunuman pemerintah pusat, Jatim hari ini ini terkonfirmasi ada tambahan 10 positif covid-19,” ucapnya.

“Dari tambahan sepuluh kasus positif VIrus Corona tersebut tersebar di 5 Magetan, 2 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 Kota Malang.

Baca Juga:Dianggap Kuat dan Mematikan, Ternyata Virus Corona Dapat Lenyap Dengan Benda ini!

Baca Juga:Andrea Dian Bongkar Tenaga Medis yang Kewalahan Tangani Penderita Corona, 'Pasien Membeludak'

Dengan tambahan 10 positif ini total di Jatim ada sejumlah 51,” imbuh Khofifah Indar Parawansa.

Selain tambahan kasus positif covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan menjadi 142 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah menjadi 2003 orang.

Data tersebut merupakan data update yang dilakukan hingga sore ini pukul 16.00 WIB.

“Berikutnya saya ingin sampaikan juga dari data ini ada dua pasien yang meninggal. Satu di Malang satu di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa ada peningkatan jumlah ODP dan PDP hal tersebut karena adanya penamambahan kasus dari tracing yang dilakukan secara cepat oleh Gugus Tugas Jatim.

Dikatakan Khofifah bahwa tidak semua ODP covid-19 tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan ada yang melakukan isolasi secara mandiri.

Sedangkan yang PDP mereka sebagian besar dirawat di rumah sakit yang tersebar di Jawa Timur.

Baca Juga:Bak Punya Firasat, Mbah Mijan Mendadak Peringatkan Masyarakat Indonesia untuk Buru-buru Lakukan Hal Ini Sebelum Korban Virus Corona Makin Meroket Tajam, Ada Apa?

Baca Juga:Ingin Lakukan Rapid Test Corona? Ini Jejaring Laboratoriumnya di 34 Provinsi

Terkait orang terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal dunia, dikatakan Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim Joni Wahyuhadi bahwa semuanya di atas 50 tahun.

“Kasus orang yang positif covid-19 dan meninggal dunia biasanya cepat meninggalnya karena ada sesuatu yang mendasari,” kata Joni.

Meski jumlah kasus positif VIrus Corona ( covid-19 ) di Jawa Timur bertambah menjadi 51 orang, dan dua orang meninggal dunia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan kabar baik, bahwa sebanyak 5 orang dari yang sudah terkonfirmasi positif VIrus Corona berhasil sembuh.

“Dari 51 pasien yang sudah positif, alhamdulillah ada lima dari mereka sudah terkonversi negarif artinya sudah mereka berlima sudah sembuh. Satu di Malang, dan 4 orang di Surabaya,” kata Khofifah Indar Parawansa.

Insentif tenaga medis

Pemerintah sudah menentukan besaran insentif yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang menangani VIrus Corona covid-19.

"Kemarin kita telah rapat dan telah diputuskan, sudah dihitung oleh Menkeu, diberikan insentif bulanan untuk tenaga medis," kata Jokowi usai meresmikan RS Darurat Virus Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Presiden Jokowi lantas membeberkan besaran insentif untuk masing-masing tenaga medis.

Untuk Dokter spesialis Rp 15 juta, Dokter umum/dokter gigi Rp 10 juta, bidan atau perawat Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.

Baca Juga:Dokter Spesialis Paru Bongkar Rahasia Tangkal Virus Corona Selain Menjaga Kebersihan, Begini Penjelasan Ahli

Baca Juga:Jeritan Hati Suami Saat Andrea Dian Positif Virus Corona, Ganindra Bimo: 'Aku Nggak Siap, Nggak Sanggup'

Selain itu, akan ada santunan kematian sebesar Rp 300 juta bagi tenaga medis yang meninggal karena tertular Virus Corona.

Kendati demikian, insentif hingga santunan kematian ini hanya berlaku di daerah yang sudah menyatakan tanggap darurat.

"Ini untuk daerah yang tanggap darurat," kata Jokowi.

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya