Follow Us

Jawab Tantangan Perubahan Dunia, Prasetiya Mulya Dorong Penataan Ulang Mendasar

Saeful Imam - Kamis, 08 Desember 2022 | 10:00
Prasetiya Mulya Hadirkan S1 Financial Technology  demi perkembangan bisnis startup yang lebih baik.

Prasetiya Mulya Hadirkan S1 Financial Technology demi perkembangan bisnis startup yang lebih baik.

GridHITS.id - Seiring perkembangan dunia, umat manusia mengalami berbagai perubahan episodik yang turut mengubah lanskap kehidupan.

Perubahan ini terjadi di berbagai aspek seperti perubahan iklim, perubahan demografi dengan hadirnya generasi penerus yang kian adaptif dengan kemajuan teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi global ke Asia hingga guncangan alami seperti pandemi Covid-19.

Menyadari fakta ini, Universitas Prasetiya Mulya mengajak para lulusannya untuk mampu berkontribusi dalam penataan ulang yang mendasar sebagai upaya menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin pesat, melalui Wisuda 2022 bertema “Embarking on Fundamental Resetting” yang diselenggarakan secara luring di Jakarta (6/12).

Edwin Soeryadjaya selaku Wakil Ketua Yayasan Prasetiya Mulya mengungkapkan apresiasi dan rasa syukur atas keberhasilan wisudawan dalam menyelesaikan pembelajaran hybrid sebagai langkah adaptif akan perubahan mendasar yang terjadi karena pandemi Covid-19.

“Kemauan dan kesiapan menghadapi pergolakan fundamental menjadi faktor penentu bagaimana umat manusia mampu bertahan hidup mengikuti perkembangan maupun menjawab tantangan perubahan zaman yang semakin pesat.

Yayasan Prasetiya Mulya melalui layanan pendidikan berkomitmen menjadi solusi dari penataan ulang kehidupan mendasar dengan meningkatkan cakupan jangkauan mutu kolaboratif dan mengedepankan semangat keberagaman demi kemajuan bangsa,” jelas Edwin.

Dr. Alexius Darmadi K. selaku Direktur Utama PT Sumi Asih yang berkesempatan menyampaikan pidato ilmiahnya pada wisuda tahun ini menjelaskan bahwa peluang bisnis muncul karena adanya demand.

“Manusia diberkati sumber daya alam yang bisa menjadi supply guna memenuhi kebutuhan pasar, ditopang dengan ilmu dari para pendahulu sehingga mampu menciptakan sebuah inovasi bisnis.

Namun, bisnis dan demand terus berkembang sehingga dibutuhkan inovasi lain, yakni bisnis sirkuler,” jelas Dr. Alexius.

Dr. Alexius memberi contoh pada 2021, Indonesia menghasilkan 65 juta ton sampah dan lebih dari 50% adalah sampah bersifat organik.

Inovasi bisnis sirkular mengkonversi sampah menjadi sebuah sumber daya baru yang bernilai sehingga memberikan solusi baru bagi perkembangan bisnis.

Baca Juga: Memahami Fundamental Utama Dalam Bisnis Keluarga

Editor : Hits

Baca Lainnya



>

PROMOTED CONTENT

Latest