Tergantung, sebab ada kalanya cuci darah bersifat life saving.
Cuci darah dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien misalnya pasien yang mengalami sesak napas.
Risikonya bisa berhenti nafas jika tidak dilakukan cuci darah.
Namun, jika menyerang hanya satu bagian ginjal, dan bagian satunya masih dapat berfungsi dengan optimal maka pasien dapat beraktivitas normal dan biasanya cuci darah tidak perlu dilakukan.
Pasien mungkin perlu melakukan pengobatan untuk menekan dan mengobati penyebab dan berbagai keadaan yang memperburuk gagal ginjal.
Seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, dan infeksi dan batu saluran kemih.
Salah satu efek samping dari cuci darah yang paling umum adalah kelelahan.
Namun ada juga yang mengalami efek samping lain, di antaranya:
1. Tekanan darah rendah
Cuci darah dapat mengakibatkan darah rendah karena tubuh kehilangan cairan sementara selama prosedur terapi berlangsung.
Ketika tekanan darah turun saat proses cuci darah, pasien akan merasa pusing, mual, kulit lembab, dan penglihatan menjadi buram.