Awalnya Maia membahas soal karma baik yang datang jika seseorang sering bersyukur dan melakukan hal baik bagi orang lain.
"Hidup itu kalau mau akhir hidupnya enak, berkah, banyak2lah berbuat baik dan bersyukur."
"Kalau di masa tua banyak ketidak enakan hidup, coba ditanyakan dalam hatinya, apa yang pernah dilakukan di masa mudanya.
Jika di masa mudanya banyak diuji, bersabarlah, karena janji Allah selalu benar, akan memberikan hadiah yang indah kepada mereka-mereka yang mau bersabar.""Jika masa muda mu sering mencuri, masa tua mu tidak punya apa-apa, jika masa mudamu banyak kebaikan, walaupun banyak kesakitan (karena belum pahamnya hakikat kehidupan, sehingga di pikir “kok kejam ya kehidupan?” )…tapi dengan kebaikan, masa tua mu, biarpun hidup sederhana, tapi rasanya bahagia dan cukup, dan diberikan kehidupan yang baik."
Maia pun menyentil soal mengambil hak orang lain yang bisa mendatangkan malapetaka di kemudian hari.
"Jika kita sering mengambil hak orang lain, jangan salahkan kehidupan jika hakmu suatu saat juga di rampas orang lain.""Hidup itu adalah sesuai perbuatan kita di masa lalu, jika di akhir hidup nya manusia nggak enak, anggap saja itu dosa2 kita di masa lalu sedang di bersihkan."
"Biar masih remaja juga, kita pernah berbuat dosa. Entah itu ke orang lain, ke orang tua, ke teman, keluarga, bahkan dosa ke diri sendiri. Bahkan jika hidup kita nggak enak di masa sekarang, anggap saja dosa kita sedang di hisab atau di bersihkan dari dosa masa lalu."
Meski mengalami hal yang tak mengenakkan, Maia mengingatkan untuk tetap bersabar.
Dengan bersabar, hal-hal mengenakkan pasti terjadi suatu hari nanti.
"SABAR kuncinya. Sabar adalah ibarat senjata kehidupan yang tak nampak. Tapi endingnya akan enak dan indah…walopun proses nya lama butuh waktu…"