Ia bahkan menyiapkan catatan-catatan khusus untuk mengomentari sang pelantun lagu "Sesuatu" itu.
"Malam ini saya diminta menganalisis Syahrini. Tadi malam saya begadang, saya membuat catatan-catatan apa yang bisa sama-sama kita petik dari sang Jambul Khatulistiwa," kata Najwa.
Dengan gaya stand up comedy di atas panggung, Najwa mengatakan, Syahrini adalah seseorang yang lekat dengan kata kunci "princess".
Najwa lantas menyodorkan tiga teori harfiah untuk membuat seseorang layak menyandang gelar princess.
Pertama, kata Najwa, seseorang layak dipanggil dengan sebutan tersebut jika ia dilahirkan sebagai putri raja.
Namun butuh garis keturunan untuk menjadi seorang putri. Syahrini jelas bukan putri dari seorang raja, sehingga ia gagal di kriteria pertama.
Kedua, lanjut Najwa, jadilah istri dari seorang pangeran. Namun lagi-lagi itu diluar kehendak manusia karena takdir ada di tangan Tuhan.
Sementara Syahrini yang kala itu belum menikah dengan Reino Barack pun gagal di kriteria kedua.
"Yang ketiga dan ini yang paling terjangkau oleh semua orang," kata Najwa.
"Cuek saja mengklaim diri sendiri sebagai princess," lanjutnya, disusul gelak tawa penonton.
Najwa Shihab mengatakan, untuk merealisasikan cara yang ketiga jelas lebih mudah.