Tak lama kemudian, ia langsung berang dan melempar seluruh sarapan tersebut ke lantai.
Pada saat itu, ia berang dan mempertanyakan tidak adanya kue lain.
Sebab, dirinya dan anggota DPRD lainnya sering kali disajikan sarapan dengan kue-kue gorengan seperti ubi kayu, keladi, dan sebagainya.
Ternyata, alasan kemarahan itu karena dianggap sarapan yang disajikan berbeda dengan anggaran yang disetujui.
Masihu mengatakan, pihak Sekretariat DPRD dalam hal ini Bagian Umum harus bertanggung jawab atas sarapan pagi yang telah dipesan.
Sebab, sarapan yang disajikan itu sangat tidak layak dan tidak etis untuk anggota DPRD.
“Padahal, anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan. Tetapi, dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada."
"Saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi. Karena, apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,” tandas Masihu, kepada Siwalima di Kantor DPRD.
Menurutnya, apa yang disajikan itu sangatlah tidak etis.
Tidak etis karena hidangan pagi berupa gorengan itu seperti ubi, keladi dan kue agar-agar melalui pesanan ketring tersebut sangat tidak layak.
“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi. Karena, uang makan minum sudah jelas. Tapi, menunya tidak sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” tegasnya.