Ia juga memuji upaya Radio Tawau yang mengumandangkan azan, tetapi harus lebih berhati-hati agar tidak salah menyiarkan azan terlalu dini.
"Umat Islam harus selalu waspada dan berhati-hati mengenai waktu berbuka puasa," kata dia, dikutip dari The Star.
"Dalam hal ini, disarankan agar mengacu pada kalender buka puasa yang dikeluarkan oleh otoritas untuk memastikan kejadian itu tidak terulang di masa depan," sambungnya.
Ia menambahkan, waktu berbuka puasa didasarkan pada syariat Islam, bukan pada azan yang disiarkan di radio.
Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.
Respons warganet
Warganet pun mengklaim beberapa warga salah berbuka puasa berdasarkan azan radio tersebut.
Seperti diketahui, umat Islam di Malaysia telah memulai puasa Ramadhan pada Minggu (3/4/2022).
Ketetapan ini berdasarkan perintah Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah setelah disetujui oleh penguasa.
Pengumuman itu disiarkan langsung di Radio Televisyen Malaysia (RTM) Jumat (1/4/2022).
Dalam sebuah pernyataannya, pemerintah menyebut pantuan hilal untuk awal Ramadhan di Malaysia dilakukan di 29 lokasi secara nasional.