Dalam 'Statistik Hukum' era Hindia Belanda tahun 1854-1855, namanya tertulis sebagai Oeij Tamba.
Oei Tambah Sia diperkirakan hidup antara tahun 1827 sampai 1856.
Oei Tambah Sia merupakan putra dari Oei Thoa.
Oei Thoa adalah orang yang kaya raya berkat dagangan tembakaunya.
Tak hanya kaya, dia juga berpengaruh di masyarakat dan sangat dermawan.
Maka, oleh pemerintah kolonial, sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, ia diberi pangkat tituler Letnan.
Oei Thoa punya anak laki-laki: Oei Tambah dan Oei Makau.
Karena mereka adalah anak dari kepala masyarakat Tionghoa, kedua anaknya pun punya nama tambahan Sia di belakang nama mereka.
Di keluarga ini, yang belakangan sohor dan paling diingat adalah Oei Tambah Sia.
Bukan karena sebaik ayahnya, tapi justru sifat jahatnya.
Oei Tambah Sia menjadi folklore dan legenda sebagai penjahat kelamin berbahaya di Tanah Betawi.