Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terbaring 2,5 Tahun Lantaran Kanker Rahim yang Menggerogoti Tubuh Ibunda Kalina Ocktaranny Sebelum Meninggal Dunia, Kenali Gejala Penyakit yang Masih Menjadi Momok Menakutkan Perempuan Se-Indonesia!

Devita Safitri - Senin, 28 Maret 2022 | 10:00
Kalina Ocktaranny dan sang ibu
YouTube/ Dapur Bincang Online

Kalina Ocktaranny dan sang ibu

GridHITS.id - Kabar duka datang dari keluarga besar Kalina Ocktaranny yang kehilangan sosok sang ibunda Minggu malam.

Mama Een diketahui meninggal dunia usai 2,5 tahun berjuang melawan kanker rahim.

Walau sempat berseteru diketahui Kalina menemani sang mama di detik-detik terakhir kepergiannya.

Meninggalnya Mama Een awalnya dikabarkan Kalina sendiri melalui media sosial Instagramnya.

Ia mengunggah foto sang ibunda yang tengah memegang bunga matahari dan lavender.

Dalam postingan tersebut ia juga memohon maaf yang sebesar-besarnya untuk ibunya.

Postingan tersebut lantas mendapat banyak komentar yang juga memberikan ucapan duka dari teman-teman Kalina.

Sebagian besar mengungkapkan doa agar mendiang mantan mertua Deddy Corbuzier tersebut ditempatkan di tempat terbaik.

Tak hanya itu, mereka mendoakan agar Kalina tabah dan ikhlas menerima kepergian ini.

Baca Juga: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kalina Ocktaranny Kabarkan Berita Duka Kehilangan Ibu Tercinta, Postingannya Dibanjiri Ucapan Kehilangan dari Teman Sejawat tanpa Vicky Prasetyo

Seperti yang diketahui, salah satu penyebab meninggalnya Mama Een lantaran penyakit kanker rahim.

Tak sebentar, diketahui kanker rahim tersebut telah mencapai stadium 2.

Di stadium 2 mengakibatkan mendiang ibu Kalina sudah tak bisa duduk dan bergerak hingga hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Kanker rahim atau ovarium masih menjadi momok menakutkan bagi wanita satu Indonesia.

Meski bukan penyebab utama kematian nomor satu sepeti kanker serviks, penyakit ini juga sangat perlu diwaspadai.

Namun banyak sekali yang salah arti bila kanker rahim dan serviks adalah hal yang sama.

Padahal keduanya menyebabkan gejala yang berbeda namun mirip dan menyebabkan penanganan yang terlambat.

Oleh karena itu melansir Kompas.com, membedakan kanker serviks dan kanker ovarium memang memerlukan penanganan ahli.

“Secara keseluruhan, gejala yang mengindikasikan kanker ovarium seringkali sulit untuk didiagnosis,” Mariam AlHilli, spesialis Obstetri dan ginekologi.

Baca Juga: Meninggal Dunia Usai Berjuang Keras Melawan Kanker Darah, Ternyata Ada Satu Impian Ani Yudhoyono yang Semasa Hidup Selalu Ia Simpan Dalam-dalam, Sang Menantu: 'Kan Tidak Murah Juga'

Namun, beberapa perbedaan gejala kanker serviks dan ovarium yang sangat mencolok, antara lain:

1. Pendarahan vagina setelah menopause

Pendarahan pascamenopause bisa terjadi karena kanker endometrium.

Lebih dari 90 persen wanita yang terdiagnosis kanker endometrium juga mengalami perdarahan pascamenopause sebagai gejala awal.

Setiap pendarahan abnormal atau perdarahan pasca menopause harus segera mendapatkan evaluasi dokter. Namun, pendarahan pasca menopause juga bisa tanda kanker serviks.

2. Pendarahan vagina yang tidak normal sebelum menopause

Setiap terjadinya pendarahan yang tidak normal bisa menjadi tanda awal kanker endometrium atau serviks.

"Pendarahan yang lebih berat dari periode menstruasi atau menstruasi yang tidak teratur juga perlu segera di selidiki," kata AlHilli.

Wanita juga disarankan menemui dokter jika mengalami pendarahan usai berhubungan seksual atau mengalami pendarahan di antara masa menstruasi.

Baca Juga: Innalillahi! Meninggal Dunia ketika Karirnya Sedang di Puncak, Pedangdut Ini Harus Rasakan Nelangsa Usai Melawan Ganasnya Kanker hingga Harus Hidup dengan 1 Payudara Selama 2 Tahun

3. Nyeri panggul

Nyeri panggul yang terus-menerus dan rasa tidak nyaman juga bisa menjadi tanda potensial kanker ovarium.

Gangguan pencernaan seperti penumpukan gas, gangguan pencernaan, tekanan, kembung, dan kram juga dapat mengindikasikan kanker ovarium.

4. Penurunan atau kenaikan berat badan yang tidak terduga

Bagi wanita penderita kanker ovarium, ada banyak hal yang memicu kenaikan berat badan. Salah satunya adalah ukuran tumor.

Tumor sering kali tidak terdiagnosis sampai ukurannya relatif besar. Penambahan berat badan juga bisa terjadi karena cairan menumpuk di perut.

5. Kehilangan nafsu makan

Penderita kaker ovarium juga seringkali kehilangan nafsu makan. Jika Anda tiba-tiba kehilangan lebih dari 4,5 kiligram berat badan.

Tanpa mengubah pola makan atau meningkatkan olahraga, segera konsultasikan dengan dokter. Dalam banyak kasus, kurangnya nafsu makan adalah akibat dari sel kanker yang memengaruhi metabolisme.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Punya Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Serviks dan Ovarium"

Source :Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x