Masa lalu Tivany Agustin (pojok kiri) setelah jadi Polwan (kanan) diremehkan tak punya masa depan (SURYAMALANG.COM/kolase @tivanyagstn17) ()
Tak cuma itu, Tivany juga sering bermain sampai larut, bahkan bolos sekolah.
Tivany pun mengaku teman-temannya lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Berasal dari latar belakang broken home atai orangtua berpisah, Tivany hanya tinggal bersama ibunya yang sibuk bekerja untuk membiayai hidup dan sekolah untuk adik-adiknya.
Sedangkan ayah Tivany pergi ke Batam, Kepulauan Riau.
Alhasil tidak ada yang mengontrol apalagi mengatur waktu bermain Tivany.
Sejak saat itu, Tivany suka bermain dan mulai melakukan hal-hal yang berbeda dari kebiasaanya.
"Mama aku sibuk jualan buat cari duit untuk kami bertiga (Tivany dan dua adiknya)," kata Tivany yang merupakan warga Mentawai ini.
"Sebab kalau dulu pas ada papa telat pulang aja langsung dicari, sejak papa nggak ada aku pun nggak peduli lagi, pikiranku cuman main-main, aku jarang bantuin mama jualan," kata Tivany.
Tivany juga lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya di luar rumah.
Meski begitu, Tivany mengatakan aktif dalam kegiatan luar sekolah seperti olahraga silat hingga pernah menjuarai tingkat kabupaten.