Lalu, pelaku meninggalkan korban dengan kondisi terikat di kamar mandi sendirian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Keadaannya sudah diikat, kaki sama tangan ke belakang. Posisinya sujud korbannya," jelas Kombes Endra Zulpan.
Awalnya, AY tak diketahui sebagai korban pembunuhan hingga akhirnya saksi bermunculan menjelaskan kebenaran.
Menurut Zulpan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran merasa sakit hati tak diajak melamar pekerjaan.
"Korban sudah mendapat pekerjaan. Membuat tersangka sakit hati kenapa pada saat melamar pekerjaan di salah satu pabrik swasta tidak mengajak tersangka," ujarnya.
Selain itu, terungkap bahwa TAW sempat mengelabui keluarga AY dengan mengatakan bahwa AY meninggal saat terjatuh di kamar mandi.
Bahkan, pelaku pun sempat menghadiri pemakaman dan acara pengajian AY.
Setelah itu, pelaku langsung kabur untuk mengamankan dirinya.
Kakak korban pun masih tak menyangka jika nyawa adiknya hilang di tangan temannya sendiri.
"Itu sudah kabur (pelaku), adik saya dikubur itu pelaku ada, bahkan setelah disemayamkan di rumah dia sempat ngaji di rumah saya," ujar kakak korban.