Pendirian Mayangsari Sudah Bulat dan Kekeh untuk Bisa Masuk dalam Keluarga Cendana, Ternyata Selama Ini Posisi Halimah di Keluarga Bambang Trihatmodjo Tak Bisa Digantikan, Terungkap Ini Alasannya

GridHITS.id - Rumah tangga Bambang Trihatmodjo memang sempat disoroti beberapa waktu silam.

Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran adanya pihak ketiga yang masuk dalam rumah tangga mereka.

Nama seorang penyanyi Mayangsari ternyata menjadi salah satu yang membuat rumah tangga Bambang Trihatmodjo.

Pada akhirnya, istri Bambang Trijatmodjo yakni Halimah Agustina Kamil mundur untuk bisa bersanding dengan suaminya tersebut.

Dengan adanya konflik ini, banyak yang menuding jika Mayangsari ingin masuk dalam keluarga Cendana.

Diketahui bahwa, mendiang Ibu Tien Soeharto juga sempat tak setuju adanya kehadiran Mayangsari.

"Almarhum Ibu Tien Soeharto merupakan tokoh pendukung PP 10 tentang larangan poligami maksudnya kan jelas. Jadi, istri sah Bambang adalah Halimah, dan cucu yang sah adalah anak-anak Bambang dari Halimah. Sampai kapan pun dia (Mayang) tak akan diakui keberadaanya sebagai istri Bambang," tegasnya.

Sayangnya posisi Halimah sebagai menantu Keluarga Cendana begitu disayang oleh kedua mertuanya, yakni Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto.

Dikutip dari Grid.id, belakangan terungkap alasan Halimah jadi menantu Keluarga Cendana yang paling disayang.

Baca Juga: Pernah Alami Trauma di Pernikahan Pertamanya dan Bertahun-tahun Menjanda, Publik hingga Mayangsari Terkejut Saat Dengar Pengakuan Yuni Shara Saat Bahas Suami

Hal itu karena latar belakang keluarganya, terutama sang ayah kandung Halimah yang bukan orang sembarangan.

Kontras dengan kondisi Mayangsari, Halimah justru diketahui mendapat banjir kasih sayang dari mertuanya.

Hal tersebut terkuak dari foto lawas yang diunggah akun Instagram @cendana.archives pada 7 Juli 2018.

Pada foto tersebut, ada Bambang Trihatmodjo, Halimah, Soeharto dan saudara-saudara Bambang yang lain.

Tersenyum semringah tatkala duduk di sebelah Presiden Soeharto, wajah Halimah muda ini juga tampak cantik dengan kulit seputih susu.

Bukti kehadiran Halimah sebagai menantu Keluarga Cendana diterima Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto

Terlihat sekali kalau Halimah diterima dengan baik di keluarga suaminya ini.

Foto lain yang diunggah pada 25 Juni 2018 tersebut, terlihat lagi bagaimana kedekatan Halimah dengan mertuanya, almarhumah Ibu Tien Soeharto.

Dalam foto tersebut, Ibu Tien tampak merangkul 4 orang wanita yang salah satunya adalah Halimah.

Ternyata, hari itu, mereka tengah menghadiri pernikahan putri bungsu keluarga Cendana, Mamiek Soeharto.

Baca Juga: Nggak Mau Kalah dari Mayangsari dan Khirani Trihatmodjo, Intip Potret Penampilan Mantan Istri dan Putri Cantik Tommy Soeharto yang Super Modis dan Bak Kakak Beradik, Calon Penerus Keluarga Cendana!

Halimah pun tampak menggunakan kebaya hijau yang seragam dengan saudara-saudara Bambang lainnya.

"Ibu Tien di acara pernikahan putri bungsunya, Ibu Mamiek Soeharto. Ibu Tien foto bersama putri-putrinya (dari kiri ke kanan): Ibu Halimah, Ibu Titiek, Ibu Ilsye Sigit & Ibu Tutut." tulis caption di dalam foto.

Tak banyak yang tahu kalau Halimah juga memiliki darah biru yang mengalir dalam dirinya.

Ayahnya, Abdullah Kamil ternyata bukan orang sembarangan lantaran ia sangat dihormati layaknya Presiden Soeharto.

Abdullah ternyata adalah seorang Diplomat Indonesia dan pernah ditugaskan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di banyak negara, seperti Austria, Yugoslavia, Tunisia, dan Malaysia.

Selain itu, pada tahun 1979 hingga 1982, Ia ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk PBB.

Pria yang menutup usia pada tahun 1991 ini diketahui menikah dengan seorang perempuan asal Thailand bernama Achara.

Dari pernikahan keduanya itulah lahirHalimah Agustina Kamilyang kemudian menikahiBambang Trihatmodjo.

Melihat dari darah sang ibu, tak heran ya kalau Halimah punya wajah campuran yang sangat cantik.

Baca Juga: Bak Sulut Api Peperangan! Mayangsari Mendadak Naik Pitam Usai Sang Putri Ramai-ramai Dituding Darah Daging Adi Firansyah, Bukan Bambang Trihatmodjo