Kasanah baru mengetahui kabar tersebut dari teman anaknya yang menyampaikan informasi bahwa Suparjo sudah berada di Malaysia.
Kasanah terus memeluk peti jenazah anaknya yang baru tiba tersebut, air matanya pun terus mengucur deras.
Wanita paruh baya itu baru bisa ditenangkan setelah anggota keluarga yang lain membujuknya agar tetap tegar.
Setelah disalatkan di rumah duka, Kasanah juga turut mengantar peti jenazah anaknya sampai ke luar rumah saat ditandu hendak dibawa ke tempat pemakaman umum.
"Terpukul sekali, habis saya belum pernah ketemu anak saya lagi sejak pergi ke Malaysia," ujar dia.
Dengan wajah sedih ia terus tak kuasa memeluk peti jenazah putra kesayangannya.
Ternyata ini bukan kisah tragis Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terjadi pertama kalinya.
Warga Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat itu tertahan tidak boleh pulang oleh majikannya selama 14 tahun lamanya.