GridHITS.id - Kisah viral pasangan suami istri terlibat perselisihan hingga nekat meratakan rumah dengan tanah.
Kemarahan suami ini heboh diperbincangkan di berbagai media sosial.
Kabarnya isu perselingkuhan yang menjadi pemantik kemarahan sang suami.
Bahkan pihak Kepala Desa pun sudah mencoba untuk menengahi permasalahan pasangan suami istri ini.
Kisah viral ini ternyata terjadi di Trenggalek, Jawa Timur.
Rumah yang semula berdiri kokoh kini sudah hancur berkeping keping setelah dihancurkan dengan ekskavator.
Seperti dimuat Tribunnewsmaker, kisah ini ramai diperbincangkan dan diunggah di laman instagram @ndorobei.official.
Pembongkaran rumah suami istri ini bahkan ramai disaksikan oleh banyak orang.
Warga sekitar terlihat asik menonton dan mengambil video di pinggir rumah yang dihancurkan.
Rumah pun akhirnya roboh dan rata dengan tanah.
"Info akibat perselingkuhan rumah jadi sasaran. Info trengalek smbr chen Li," keterangan pada video tersebut.
Insiden yang terjadi di Desa Pule, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek ini bahkan dibenarkan oleh Kepala Desa.
Purwadi pun menjelaskan seperti apa kronologi dibongkar rumah yang dihuni pasangan suami istri tersebut.
Menurut Purwadi masalah utama pasangan inj karena sudah tidak adanya lagi keharmonisan di antara keduanya.
Sampai akhirnya keduanya sepakat untuk merobohkan rumah yang sudah mereka bangun bersama.
"Intinya dari awal tidak ada kecocokan rumah tangga," ucap Purwadi.
Diketahui rumah yang dihancurkan tersebut dibangun sang suami di lahan istri.
Namun karena pihak wanita tak mampu membayar ganti rugi imbas keretakan rumah tangga mereka, keduanya memilih untuk merobohkan saja.
"Minta ganti rugi, mungkin (pihak perempuan) tidak mampu membayar atau bagaimana," lanjut Purwadi.
Pihak desa menambahkan jika sebelumnya sudah diupayakan pembicaraan di antara kedua belah pihak.
Hanya saja pasangan ini keukeuh pada pendirian masing masing dan tidak tercapai kesepakatan.
Alhasil keduanya memutuskan untuk menghancurkan rumah tersebut.
"Sudah diupayakan pembicaraan, tidak ada kesepakatan, ya begitu," terang Purwadi.