- Kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol agar tetap stabil Hindari makan besar dan terlalu kenyang
- Kontrol stres dengan melatih pikiran agar bisa rileks Setop atau batasi konsumsi alkohol maksimal dua gelas sehari
- Rutin konsumsi obat untuk mengontrol angin duduk seperti obat pelebar pembuluh darah, obat pengencer darah, obat mencegah pembekuan darah, obat beta blocker, obat pengontrol kolesterol, atau obat penurun tekanan darah
- Terapi kontrapulsasi eksternal dengan manset yang dipasang di betis, paha, dan panggul untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
- Apabila angin duduk tidak stabil dengan obat dan perubahan gaya hidup, dokter biasanya merekomendasikan pemasangan alat seperti kawat (stent) di pembuluh darah yang tersumbat
Jika angin duduk sudah parah dan tidak cukup diobati, atau tidak bisa dipasangi stent, dokter biasanya merekomendasikan operasi bypass arteri koroner yang tersumbat
Jika Anda merasakan gejala angin duduk, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter.
Melansir American Heart Association, angin duduk terjadi ketika otot jantung kekurangan darah dan oksigen.
Kondisi ini biasanya terjadi saat aktivitas fisik berlebihan yang menguras energi atau situasi yang menguras emosi.
Kondisi tersebut bisa membuat pembuluh darah jantung menyempit, sehingga darah dan oksigen yang menjangkau jantung lebih sedikit.
Imbasnya, penderita angin duduk bisa merasakan nyeri dada dan sesak seperti saat sedang duduk membungkuk.