"Air kelapa itu diminum oleh pasien jika kehilangan kesadaran. Setelah minum air kelapa maka kembali sadar diri, karena katanya air kelapa itu untuk arwah penasaran Gunung Bawakaraeng," ujarnya, Selasa.
Warga Tinggimoncong itu mengatakan, salah satu yang sering datang ke kediaman SU adalah orangtua AP.
Ia mengunjungi SU lebih dari satu kali.
"Orangtua korban sering saya lihat tidak sadarkan diri di rumah itu (rumah dukun) dan nanti sadar kalau minum air kelapa,” ucapnya.
Kapolsek Tinggimoncong Iptu Hasan Fadly menjelaskan, SU saat ini tengah menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
Selain itu, empat orang warga Lembang Panai yang pernah pernah melihat ritual yang dilakukan SU juga turut diperiksa. Salah seorang di antaranya adalah MU.
"Sampai ini baik sang dukun maupun empat lainnya yang baru kami amankan masih diperiksa sebagai saksi," ungkap Hasan, Selasa malam.
Hasan menerangkan, praktik yang dilakukan SU di rumahnya sudah berlangsung lama.
Akibat hal itu, sebut hasan, beberapa tetangganya resah.
"Warga yang memang sudah lama resah akan praktik pengobatan di rumah tersebut sebab korbannya rata tidak sadarkan diri usai menjalani pengobatan di rumah sang dukun," bebernya.
Tanggapan MUI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa menggelar rapat bersama sejumlah pemuka agama guna menindaklanjuti kasus penganiayaan bocah enam tahun yang diduga jadi korban ritual.