GridHITS.id - Perempuan lulusan S2 ceritakan pernikahannya dengan sopir truk yang dicibir tetangga.
Setiap orang tentu saja menginginkan pernikahan berkesan yang akan terus diingat untuk selamanya.
Namun bagaimana jika pernikahan yang Anda laksanakan justru menjadi objek cibiran dari tetangga.
Seperti yang dialami oleh seorang perempuan bernama Zuraiha Zaini seorang guru lulusan S2 yang menikah dengan Hafis Hozahli seorang sopir.
Banyak tetangga yang mencibir dan menilai keputusan Zuraiha dan keluarganya menerima Hafis adalah keputusan yang salah.
Mendapat hinaan dari para tetangga, Zuraiha pun merasa gerah.
Beberapa waktu lalu, Zuraiha bahkan mencurahkan isi hatinya setelah menjadi bahan hinaan tetangga-tetangganya.
Hal itu ia ungkapkan semua melalui akun Twitter pribadinya @AzuraOrkid.
"Saya guru, suami sopir truk.Saya Sarjana dan Master, Suami lulusan SMA.Seserahan yang dibawa 10 ribu ringgit.Tetangga hina ayah saya, 'Anak pandai, nikah dengan sopir truk'," ucapnyadalam salah satu cuitan.
Menurut Zuraiha, derajat seorang manusiatidak bisa dinilai dari status pendidikanataupekerjaanyang dimilikisaja.
Hal ini karena orang-orang yang mencibir belum tentu menjadi hamba Tuhan yang paling mulia.
"Hei, jangan hina profesi sopir truk, kita ini hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," tulis Zuraiha lagi.
Dalam unggahan tersebut, Zuraihajuga membagikanfoto akad nikahnya yang digelar pada 17 Agustus 2019 lalu.
Dalam fototersebut, Zuraiha dan Hafisnampakmemperlihatkan senyum lebar saat akhirnya resmi menikah.
Cuitannya itu lantasmengundangkehebohandari netizen lain.
Banyak warganet yang penasaran dankemudian mempertanyakan bagaimanaawal mula pertemuan Zuraiha dan Hafis.
Dalam balasannya, Zuraihamengungkapkan jikaia merupakan lulusan S2 di Universitas Pendidikan Sultan Idris Tanjung Malim, Malaysia, dan iasudah mengenal suaminya sejak 10 tahun yang lalu.
Zuraiha dan Hafis diketahui sempat bersekolah di satu sekolah saat masih SMA.
Namun keduanya kemudian berpisah setelah lulusdi mana Zuraiha melanjutkan ke bangku perkuliahan.
Sedangkan Hafis yang nasibnya tidak sebaik Zuraihaterpaksaharus bekerja serabutan di kampunghalaman.
"Saya meneruskan ke bangku perkuliahan. Sementara dia tidak bernasib baik," lanjutnya.
"Selepas SMA, dia bekerja serabutan di kampung. Dia kemudian menjadi sopir truk, dari yang awalnya hanya mengantar barang di dalam kota hingga kini ke luar kota," ungkap Zuraiha.
Lebih lanjut, Zuraiha mengatakan kalau cibiran itu sudah datang sejak dia berpacaran dengan Hafis.
Bahkan sampai saat menjelang akad nikah, ada kerabat yang masih mempertanyakan keputusannya itu.
"Ada sepupu tanya kenapa saya tidak menikah saja dengan guru lain atau teman kuliah. Itu ditanyakan 24 jam sebelum saya menikah," lanjutnya.
"Bahkan saat resepsi, ada tetangga yang tanya ke ayah dan ibu saya, kenapa saya yang punya gelar master tapi mau dinikahi dengan sopir truk. Tak pantas lah kata mereka," ungkapnya seperti yang dilansir dari laman Says.
Meski suaminya kerap dicibir dan dipandang sebelah mata, Zuraiha mengaku bangga dengannya.
"Kalau ada orang yang bertanya apa pekerjaan suami saya, saya akan dengan bangga bilang kalau suami saya seorang sopir truk. Jodoh kan ketentuan Allah," ungkapnya.
Ia pun juga bersyukur kedua orangtuanya tidak meminta seserahan yang terlalu tinggi.
Namun meski begitu, nyatanya keluarga sang mempelai pria justru membawa seserahan yang jauh di atas ekspektasi Zuraiha sekeluarga.
"Keluarga suami memberi seserahan 10 ribu ringgit Malaysia (sekitar Rp 33,6 juta). Itu adalah nilai yang melebihi ekspektasi saya sekeluarga," ungkap Zuraiha.
Angka tersebut ternyata tak seberapa, sebab sang suami yang bekerja mengangkut gas merek petron dan petronas itu memiliki gaji yang lebih besar darinya.
Bahkan gaji sang suami bisa lebih besar 4 sampai 5 kali gajinya sebagai seorang guru.
Meski begitu, Zuraiha mengaku menikahi Hafis bukan karena seserahan dan gajinya.
Dia mengaku kalau memang dirinya dan keluarga menerima Hafis karena sosoknya yang tanggung jawab dan penyabar.
"Jangan pandang rendah pekerjaan sopir truk. Kami sekeluarga menerima dia apa adanya, bukan ada apanya."
"Kami menerima dia karena sikapnya yang tanggung jawab, penyabar, dan suka membantu."
"Karena yang terpenting adalah calon suami kita itu bisa menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Dicibir Tetangga karena Menikah dengan Sopir Truk, Wanita Lulusan S2 Ini Beberkan Gaji Suami yang 4 Kali Lebih Besar dari Gajinya!