GridHITS.id - Kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintahan rupanya menjadi masalah yang ditemui hampir di semua negara di dunia.
Tidak hanya di Indonesia, kasus korupsi yang dilakukan pejabat juga ada di berbagai daerah, salah satunya di Tiongkok.
Cerita tentang seorang koruptor di Tiongkok ini mungkin menjadi salah satu penangkapan koruptor yang paling dikenang.
Saat polisi menggerebek rumahnya, ditemukan begitu banyak harta dengan nilai fantastis yang diletakkan begitu saja.
Dilansir dari Daily Star, seorang mantan walikota Haikou, Tiongkok bernama Zhang Qi diduga sudah melakukan korupsi dalam jumlah besar.
Polisi menemukan 'gunung emas' dengan berat logam mulia totalnya 13,5 ton dan uang tunai 37 miliar dollar AS atau setara Rp 525 triliun di rumah Zhang Qi.
Namun, semua harta Zhang Qi disembunyikan di sebuah lokasi yang tak terduga.
Awalnya, kepolisian Tiongkok menggeledah rumah mewah Zhang Qi di Kota Haikou, tapi tidak menemukan timbunan harta.
Rumah tersebut layaknya rumah biasa saja, tidak terlihat bahwa Zhang Qi menyembunyikan harta bernilai fantastis.
Tim kepolisian yang curiga lalu mencoba mendobrak ruangan bawah tanah di rumah tersebut.
Polisi terkejut saat melihat tumpukan emas dan uang di ruangan itu.
Beberapa uang hanya ditumpuk di atas lantai sampai memenuhi ruangan dan batangan emas murni ada di dalam tas dan sebagian ditaruh di rak.
Nilai emas murni dengan berat 13,5 ton ini kemungkinan 500 juta dollar AS (Rp7 triliun).
Sedangkan uang bernilai 37 milliar dollar AS (sekitar Rp525 triliun) dalam bentuk Dollar, Yuan, dan Euro.
Bukti yang ditemukan ini memberatkan Zhang Qi dan pejabat ini dianggap sudah melakukan kejahatan ekonomi.
Zhang Qi juga kemungkinan bisa dijerat dengan ancaman hukuman mati karena sudah merugikan negara dalam jumlah besar.
Presiden Tiongkok Xi Jinping, telah menjanjikan perjuangan melawan koruptor sebagai kebijakan utama partai Komunis.
Sejak dia memerintah setidaknya 10.000 orang telah didakwa melakukan korupsi sejak 2012, dan dilaporkan sedikitnya 120 pejabat korupsi tingkat tinggi.
Mereka termasuk perwira militer dan pejabat eksekutif.