“Saya minta agar masyarakat tetap waspada sebagai bentuk ikhtiar kita semua," kata Gubernur Murad dalam keterangan terulis yang disiarkan Humas Pemprov Maluku, Rabu malam.Dia meminta agar masyarakat sementara ini segera menjauhi pesisir pantai.
Sampai saat ini, pihak BMKG masih terus memonitoring gempa susulan yang masih berpotensi terjadi di daerah tersebut.
“Lebih aman menjauhi pantai dan berada di tempat ketinggian,” ajak gubernur.
Saat terjadi tsunami singkat, warga Desa Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah panik saat menyaksikan air tiba-tiba surut dan pasang setelah gempa.
Hamsal Kinlihu, salah satu warga mengira kejadian tersebut sebagai pertanda tsunami hingga mereka langsung lari ke ketinggian.
“Panik sekali kita di sini mengira itu akan terjadi tsunami karena air tiba-tiba naik jadi kita lari dengan anak-anak ke lokasi ketinggian,” katanya.
Hal senada juga diceritakan Jamila Pati Iha.
Jamila mengaku langsung membawa bayinya keluar rumah dan lari menuju pegunungan setelah melihat air surut di depan rumahnya.
“Saya lari dengan bayi saya dan dua anak saya yang masih kecil, setelah air pasang surut terjadi, kebetulan rumah kita di dekat pantai,” ujarnya.
“Takut tsunami, soalnya tadi kuat sekali," kata dia menambahkan.Baca Juga: Berkaca Gempa Bumi Malang Bisa Bikin Anak Jadi Trauma, Ini Tips untuk Orangtua yang Menemani Sang Buah Hati di Saat Getir