Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, drg Max Johnson, Sp.MB, mengatakan, kejadian semacam ini disebut dengan dislokasi temporomandibular jointatau dislokasi sendi temporomandibular.
"Nama diagnosanya dislokasi temporomandibular joint," kata Max dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, ini suatu keadaan ketika terjadi pergeseran kondilus (tonjolan bulat pada tulang) ke anterior eminensia artikularis dan terfiksasi karena kontraksi otot-otot pengunyahan secara tiba-tiba.
Rahang yang tak bisa menutup biasanya dipicu oleh pembukaan mulut yang berlebihan seperti menguap, tertawa, anestesi umum, ekstraksi gigi, muntah, atau kejang.
"Karena tulang yang menahan sendi sudah aus karena kebiasaan pasien mengunyah 1 sisi, kehilangan gigi sehingga mengunyahnya tidak sesuai sendi dan lain-lain," jelas Max.
Jika seseorang mengalami rahang tak yang bisa menutup maka perlu segera menemui tenaga medis.
Setelah mendapat pertolongan medis, rahang pasien akan diperban. Namun, perlu diketahui agar tidak mengikat perban terlalu kencang.
Setelah rahang kembali ke posisi semula, dokter akan meresepkan obat-obatan atau kompres dingin yang ditempelkan selama 10 hingga 20 menit setiap 2 hingga 3 jam.
Pasien juga biasanya diminta untuk makan makanan lunak sementara waktu.
Baca Juga: Profil Bulan Sutena, Viral di TikTok Gegara Nyanyi 'Terpesona' Ternyata Seorang Atlet Kempo!