Hal itu dikarenakan para wisatawan yang datang ingin melakukan ziarah di makam terapung.
Ya, jika kamu pernah berwisata di Waduk Kedung Ombo, pasti pernah melihat bangunan kecil mengapung di tengah waduk.
Bangunan yang mengapung di tengah waduk tersebut merupakan makam Nyi Ageng Serang, seorang pahlawan nasional Indonesia.
Diketahui, Nyi Ageng Serang wafat pada tahun 1828 dan dimakamkan di kawasan tersebut.
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi yang merupakan anak Pangeran Natapraja.
Ia merupakan penguasa wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang menjadi wilayah perbatasan Sragen-Grobogan.
“Nyi Ageng Serang merupakan keturunan Keraton Mataram Yogyakarta. Dia dulu menyebarkan agama Islam. Berkembang pesat di Sragen, Boyolali dan Grobogan,” kata Harwinto, dikutip dari Wiken.id.
Pasti banyak yang bertanya-tanya, mengapa makam tersebut berada di atas air.
Melansir dari Grobogan.go.id, Waduk Kedung Ombo dibangun pada tahun 1980 dan selesai pada tahun 1991 dengan menenggelamkan 37 desa.
Sebanyak 5.268 keluarga yang tinggal di desa-desa tersebut harus kehilangan tempat tinggal untuk proyek pembangunan waduk.
Salah satu yang harus tergusur karena proyek pembangunan tersebut ialah makam Nyi Ageng Serang yang terletak di Dusun Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.