Janin yang memiliki berat badan kurang bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain gangguan sirkulasi darah, kondisi plasenta yang menyebabkan transfer nutrisi dari ibu terhambat, nutrisi ibu kurang, atau ada infeksi.
"Faktor infeksi sering kurang diperhatikan. Padahal infeksi ini juga berkontribusi pada kelahiran prematur. Infeksi bisa berasal dari gigi atau gusi, infeksi keputihan, dan sebagainya," katanya.
Untuk mengetahui ada tidaknya infeksi, bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium CRP (C-reactive protein).
"Kalau hasilnya tinggi atau lebih dari 6, berarti ada infeksi dalam 24 jam terakhir," papar Boy.
Janin dengan berat badan rendah juga sangat rentan mengalami persalinan prematur karena umumnya mereka tidak tahan kontraksi di trimester ketiga kehamilan.
Mereka juga beresiko tinggi mengalami kematian dalam kandungan.
"Bila semua intervensi yang dilakukan tidak berhasil menambah berat badan janin, mungkin memang lebih baik dilahirkan untuk ditingkatkan berat badannya di luar rahim. Yang penting organ-organ janin sudah siap untuk hidup di luar kandungan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Berat Badan Janin di Kandungan Terlalu Kecil"dan kompastv.com dengan judul : Aurel Hermansyah Hamil 5 Minggu, Dokter Sebut Ukuran Janin Kecil