Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indonesia Harus Waspada, WHO Peringatkan Virus Corona Jenis B1617 Pemicu Tsunami Covid-19 di India Sudah Sampai dan Ditemukan di Negara Tetangga

Saeful Imam - Rabu, 28 April 2021 | 22:48
Seorang pasien yang menderita COVID-19 di New Delhi, India, pada 23 April 2021. Sedang menunggu antri untuk bisa ditangani tenaga kesehatan setempat di rumah sakit.
CNA

Seorang pasien yang menderita COVID-19 di New Delhi, India, pada 23 April 2021. Sedang menunggu antri untuk bisa ditangani tenaga kesehatan setempat di rumah sakit.

GridHITS.id - Setelah sebelumnya bisa mengendalikan wabah, India kini diserang tsunami covid gelombang dua yang sangat dahsyat.

Bahkan saking banyaknya jumlah pasien, fasilitas kesehatan ambruk karena tak bisa menampung lonjakan pesakitan covid-19.

Semua itu membuatOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) bergerak dan mengadakan pertemuan massal.

Ada beberapa dugaan penyebab, salah satunya rendahnya tingkat vaksinasi, dan varian baru virus corona yang ganas menyebabkan kasus Covid-19 di India melonjak parah.

WHO menyebutkan, kombinasi ketiga penyebab tersebut menjadi "badai sempurna" yang membuat gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India.

Baca Juga:Bikin Jijik! Pantas Hasilnya Positif Covid, Oknum Medis Kimia Farma di Medan ini Gunakan Kapas Lidi Bekas Swab yang Sudah Berulangkali Dimasukkan ke Hidung Pasien Lain

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, pada Selasa (27/4/2021), memperingatkan agar India tidak menyalahkan varian baru virus corona sebagai satu-satunya penyebab tsunami Covid-19 yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.

Diberitakan Dunia Jasarevic menyatakan bahwa perilaku berpuas diri terhadap capaian berkurangnya kasus Covid-19 juga telah memainkan peran dalam mendorong sistem perawatan kesehatan negara itu berada di ambang kehancuran.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian baru virus corona atau Covid-19 yang disebut turut menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di India, telah ditemukan pada belasan negara.

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyampaikan varian yang disebut B1617 itu kali pertama ditemukan di India.

Hingga akhirnya pada Selasa kemarin, varian ini terdeteksi di 17 negara.

"Sebagian besar urutannya diunggah dari India, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Singapura," kata WHO dalam pembaharuan epidemiologi mingguan terkait pandemi.

Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (28/4/2021), India sedang menghadapi lonjakan kasus baru dan kematian akibat pandemi.

Baca Juga:Kejadian di Sini, Vaksin Covid-19 Bisa Jadi Pembawa Masalah Ketika Keliru Diberikan Pada Bocah 8 Tahun

Kekhawatiran ini semakin meningkat karena varian tersebut dapat berkontribusi pada fenomena yang sedang berlangsung.

Ledakan kasus baru infeksi di India tercatat mencapai angka 350.000 pada Selasa kemarin.

Angka ini telah mendorong lonjakan kasus global menjadi 147,7 juta.

Virus itu bahkan telah menewaskan lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia.

WHO mengakui bahwa pemodelan pendahuluannya berdasarkan urutan yang dikirimkan ke GISAID menunjukkan bahwa B.1.617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan varian lain yang beredar di India.

Varian ini menunjukkan potensi peningkatan penularan.

Begitu pula varian lain yang beredar pada saat yang sama, juga menunjukkan peningkatan transmisi.

Kombinasi tersebut kemungkinan dapat berperan dalam melonjaknya kasus Covid-19 saat ini di India.

"Memang, penelitian telah menyoroti bahwa penyebaran gelombang kedua di India jauh lebih cepat daripada yang pertama," tegas WHO.

Baca Juga:Sekarang Terbaring Lemah di Rumah Sakit karena Positif Covid Kedua Kalinya, Ananda Omesh dan Keluarga Kecilnya Harus Berpencar-pencar karena Hal Ini

Kendati demikian, laporan tersebut menyoroti bahwa faktor lain juga dapat berkontribusi pada lonjakan tersebut.

Termasuk kurangnya kesadaran masyarakat India dalam menerapkan protokol kesehatan serta menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang.

"Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami kontribusi relatif dari faktor-faktor ini," jelas WHO.

Badan Kesehatan PBB juga menekankan bahwa studi lebih lanjut terkait karakteristik B.1.617 dan varian lainnya sangat dibutuhkan.

Termasuk studi terkait dampak pada penularan, keparahan dan risiko infeksi ulang (reinfeksi).

Baca Juga:Sekarang Terbaring Lemah di Rumah Sakit karena Positif Covid Kedua Kalinya, Ananda Omesh dan Keluarga Kecilnya Harus Berpencar-pencar karena Hal Ini

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Sebut Varian B1617 Pemicu Tsunami Covid-19 di India Ditemukan di 17 Negara Termasuk Singapura

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x