Jadi, saya sebagai ibu tidak terlalu sulit dalam merangkul mereka di tengah-tegah sahur dan berbuka puasa tanpa sosok ayah mereka di tengah-tengah 2 peristiwa itu,” imbuhnya.
Lantaran sudah dewasa, Rohimah berpikir kalau anak-anaknya itu sudah mengerti keadaan barunya saat ini (sebagai single parent).
“Anak-anak saya Alhamdulillah nya bisa memahami keadaan dan pandai dalam menjalani semuanya tanpa kesedihan,
karena kata mereka hidup ini kan harus terus berjalan Bun, yang penting kita tetep harus berdoa dan bersyukur,” imbuhnya lagi.
Meski demikian, Rohimah mengaku khawatir dengan sikap kedewasaan anak-anaknya dalam menghadapi peristiwa dalam keluarga mereka.
Ia khawatir sang anak ternyata memendam kesedihan mendalam yang tak pernah ia ungkapkan.
“Duh emang tingkat kedewasaan yang mandiri lah dari mereka.
Justru saya khawatir apa benar mereka sekuat itu dalam menerima perpisahan orang tuanya,” tulis Rohimah.
“Itulah anak-anak yang kita ga tau sedalamnya hati mereka dalam memendam nya seperti apa.
Meskipun mereka sudah pada dewasa, semoga hati kami (saya dan anak-anak) terus bisa menerima ini semua dengan ikhlas. Keep smile and strong,” tandasnya.