Nia menceritakan dirinya bersyukur jika anak-anaknya kaya sejak lahir, namun hal tersebut memberikan masalah tersendiri.
"Alhamdulillah mereka dari kecil mungkin hidupnya lebih sejahtera daripada gue dulu," ucap Nia Ramadhani.
"Tapi kayaknya ada efek-efek yang kalau saat mereka bersosialisasi, tanggapan mereka tentang suatu hal itu lebih di atas dari orang lain," sambungnya lagi.
Nia Ramadhani pun menceritakan pengalamannya ketika sang anak pernah minta menyewa seluruh tempat untuk ditutup bagi umum.
Hal tersebut lantas tak baik karena standar kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda.
"Jadi keliatan pada saat mereka ngomongin suatu hal 'yaudah kenapa nggak disewa aja tempat ini seluruhnya'. Kalau misalnya bikin acara kan gue beberapa kali close for public gitu," ucap Nia.
"Nah, buat mereka itu tu jadi kayak hal yang biasa. Sedangkan orang lain yang mendengarkan pada saat itu kayak, misalnya ada saudara 'masa Mikha ngomong kayak gitu'," sambungnya.
"Dari situ gue mikir, 'duh ini salah gue nih'. Karena mungkin bagi dia itu merasa nyewa tempat itu menjadi hal yang biasa. Sedangkan buat orang kebanyakan, itu menjadi suatu hal yang sangat mahal dan nggak bisa lo seenaknya aja," lanjutnya lagi.