Melansir daricdc.gov dalam artikel 'Symptoms of COVID-19', orang dengan Covid-19 memiliki berbagai gejala yang dilaporkan (mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah).
Gejala bisa muncul 2-14 hari setelah terpapar virus. Orang dengan gejala berikut mungkin menderita Covid-19:
Demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, serta diare.
Gejala-gejala tersebut umumnya menjadi tolak ukur banyak orang untuk mengetahui dirinya terpapar Covid-19 atau tidak.
Namun bagi yang tidak mengalaminya, kita mungkin tidak yakin apakah informasi yang ada sudah cukup menjelaskan gejala Covid-19.
Seperti yang kita ketahui, pasien tanpa gejala bisa saja memungkin kan menyebarkan virus di sekitarnya.
Dr Dominic Pimenta, seorang kardiolog asal London, memberitahu Cosmopolitan UK: "Kita semua paham bahwa gejala paling umum dari Covid-19 adalah demam tinggi serta batuk kering, namun 80% pasien justru memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali. Ketika gejalanya memburuk, demam dan batuk kemudian baru muncul pada sekitar 50% pasien."
Di samping dari gejala-gejala utama yang kita semua telah ketahui, berikut ini beberapa tanda lainnya yang mungkin tidak kita sadari merupakan indikator dari virus corona.
1. Mengalami sakit kepala yang tak kunjung berhenti
Menurut Dr Pimenta, 70% penderita Covid-19 mengalami sakit kepala—meski ini bukan gejala paling umum dari Covid-19.
Kalau memang sering mengalami sakit kepala bahkan sebelum Covid-19 ada, mungkin rasa sakit kepala tersebut tidak ada hubungannya dengan Covid-19.