Karena euphoria melihat Ade Londok sehat, Neni mengaku saat itu lupa memberikan obat pereda nyeri kepada adiknya itu, hingga akhirnya Ade Londok kembali mengeluhkan sakit di badannya.
Setelah itu, Neni juga berupaya memanggil ustaz untuk memberikan pengobatan lewat doa.
"Saya coba minta air ke pak ustadz, di doain mudah-mudahan bisa sehat, saya balurin airnya ke badannya, punggung, kepala, sampe cuci muka pas diminum saya suruh Ade baca bismillah dan syahadat," ujarnya.
Neni mengatakan, setelah diobati oleh ustaz, Ade Londok nampak sehat dan tidak mengeluh sakit.
Tetapi pada suatu ketika, Ade Londok tiba-tiba berhalusinasi seperti sedang menghubungi orang untuk kepentingan endorse.
"Halunya apa 'Hallo, oh iya daerah mana kang, sok di shareloc, sok mana barangna kirim' gimana aja kaya dia kalau ada tawaran endorse. Kita yang liat tentu nangis, jagjag tapi halu, sakit hati banget liatnya," ujar Neni.
Neni bercerita, ia kerap tak tega melihat adiknya mengonsumsi begitu banyak obat pereda nyeri.
Ada Kemungkinan Jadi Bisu
Neni menyebut, Ade Londok memang kerap berhalusinasi seusai jatuh dari tangga.
Ia mengatakan, adiknya itu jadi berkelakuan seperti anak-anak.
Ade Londok disebutnya kerap lari-lari keluar rumah.