GridHITS.id - Sejarah Indonesia memang tak ada habisnya untuk dibicarakan.
Anda pasti tak asing dengan kata Batavia.
Ya, Batavia atau Batauia adalah nama koloni dagang Belanda.
Kini kota tersebut lebih dikenal dengan sebuatan Jakarta, ibu kota Indonesia.
Tak terlalu populer, ternyata di Jakarta tempo menyimpan sebuah cerita romansa Playboy yang sedikit berbeda dari yang lain.Kata Playboy memang kental dengan sosok pria masa kini yang suka mempermainkan wanita.
Namun tahukan anda jika pada zaman Batavia hiduplah seorang playboy yang tak kalah menyeramkan dengan playboy zaman modern ini.Ya, ia merupakan sosok pria legendaris yang pernah berjalan-jalan di tanah Jakarta zaman dulu.
Dia adalah 'pemburu' perempuan. Namanya Oei Tambah Sia.
Playboy yang menjadi urban legend Batavia ini muncul dalam catatan-catatan masa silam.Namanya sering ditulis sebagai Oei Tambah Sia, Oey Tamba Sia, atau Oei Tambahsia.Dalam 'Statistik Hukum' era Hindia Belanda tahun 1854-1855, namanya tertulis sebagai Oeij Tamba.
Baca Juga: Soal Hubungan Settingan dengan Billy Syahputra, Kakak Amanda Manopo Bongkar yang Sebenarnya: 'Tahulah, Banyak yang Ngomporin'Oei Tambah Sia diperkirakan hidup antara tahun 1827 sampai 1856.
Oei Tambah Sia merupakan putra dari Oei Thoa.Oei Thoa adalah orang yang kaya raya berkat dagangan tembakaunya.Tak hanya kaya, dia juga berpengaruh di masyarakat dan sangat dermawan.
Maka, oleh pemerintah kolonial, sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, ia diberi pangkat tituler Letnan.Oei Thoa punya anak laki-laki: Oei Tambah dan Oei Makau.Karena mereka adalah anak dari kepala masyarakat Tionghoa, kedua anaknya pun punya nama tambahan Sia di belakang nama mereka.
Di keluarga ini, yang belakangan sohor dan paling diingat adalah Oei Tambah Sia.Bukan karena sebaik ayahnya, tapi justru sifat jahatnya.Oei Tambah Sia menjadi folklore dan legenda sebagai penjahat kelamin berbahaya di Tanah Betawi.Oei Tambah Sia pernah dikisahkan dalam buku Tambahsia: Soewatoe tjerita jang betoel soedah kedjadian di Betawi antara tahoen 1851-1956 (1903), yang ditulis Thio Tjin Boen.Menurut cerita rakyat, Oey Tamba Sia walaupun tampan dan perlente adalah pemuda sombong dan gemar berganti-ganti pasangan.
Baca Juga: Pantas Saja Bisa Nikah Hingga 24 Kali, Vicky Prasetyo Ternyata Kerap Berendam di Sungai Keramat Sambil Telanjang Supaya Memiliki Kekuatan Penakluk Hati WanitaSikap ini memburuk ketika ia menerima warisan besar setelah wafatnya sang ayah.Ia tidak menghormati pembesar-pembesar Tionghoa di Batavia karena banyak yang disokong dana oleh mendiang ayahnya, termasuk sahabat almarhum ayahnya Mayor Cina Tan Eng Goan.
Bahkan sang Mayor menawarkan Oey Tamba Sia jabatan Letnan Cina yang diemban ayahnya.Namun Oey Tamba Sia menolah baik nasihat maupun jabatan dari para petinggi Tionghoa tersebut.
Cara ia menggaet perempuan tentu karena harta kekayaan yang ia miliki.Namun sudah dipastikan harta kekayaannya bukanlah berkat usaha yang ia lakukan melainkan warisah harta dari Ayahnya yang dermawan.Nah ada hal aneh dn unik yang dilakukan oleh Playboy Batavia ini.
Iya membuang air besar tapi membersihkannya bukan dengan air melainkan dengan uang.Ya, sok kaya dengan harta yang tak abisnya dijadikan ia sebagai patokan kesombongan.Bagaimana tidak, cara ia membersihkan setelah buang besar saja pakai uang.Bahkan hal unik yang dilakukan oleh Oei ini ditunggu oleh masyarakat sekitar.
Aliran sungai yang mengalirkan kotoran Oei itu ditunggui masyarakat untuk mengambil uang bekas Oei membersihan duburnya.Tak hanya kesombongannya, ia juga memiliki sikap mencuri, bukan mencuri uang tapi wanita bahkan istri dari suami orang.
Baca Juga: Tak Hanya Miliki Wajah Bak Pinang Dibelah Dua Dengan Ahmad Dhani, Dul Juga Warisi Sifat Playboy Sang Ayah Hingga Ngaku Senang Dikelilingi Banyak WanitaTerkait sikap malingnya, yang mencuri perempuan yang istri atau anak orang,Oei ini punya tempat tersendiri untuk menyimpan para perempuannya, yakni di daerah Ancol.
Germo langganannya selalu memberi referensi perempuan-perempuan untuk Oei.Nyonya Khoe Tjin Yang, istri seorang pedagang kelontong di Tongkangan, berhasil dirayu Oei dan disimpan di Bungalow Bintang Mas miliknya yang mirip harem pangeran Timur Tengah.Si pedagang kelontong malang yang kehilangan istri itu pun akhirnya gila dan hilang darai peredaran.
Untuk ukuran masa itu, si Nyonya Khoe cantik hingga si Oei yang tampan mau merayunya.
Namun sama seperti sekarang Playboy yang suka main perempuan pasti punya satu perempuan yang dianggapnya penting dan sangat dicintainya.Ya, perempuan yang sangat penting bagi Oei ialah Mas Ajeng Gunjing.Ajeng Gunjing yang pesinden ini pertama kali dilirik Tambah dalam sebuah hajatan di Pekalongan. Bermodal wajah tampan, juga uangnya yang banyak, Tambah percaya diri memikat pesinden cantik ini.Tak bertepuk sebelah tangan, Tambah pun akhirnya berhasil memboyong perempuan idamannya itu ke Tanah Betawi nan ramai di abad lalu itu.Betapa Cintanya Oei dengan Ajeng, ia tetap tidak bisa meninggalkan kebiasaan buruknya untuk berburu gadis, janda maupun istri orang lainMas Ajeng semula ditempatkan di Bintang Mas Ancol, di mana perempuan-perempuan Oei yang lain juga tinggal di sana.Di situ Mas Ajeng sakit dan mau tidak mau dipindahkan oleh Oei ke rumah besarnya di Pasar Baru, Tengarang.
Suaru kali, rumah Tambah tempat Mas Ajeng Gunjing tinggal kedatangan tamu bernama Mas Sutejo dari Pekalongan.Dari situlah api membara muncul di hati Oei, ia sangat cemburu dengan Sutejo yang tak lain saudara kandung dari Mas Ajeng Gunjing sendiri.Centeng tukang pukul suruhan Oei, lalu menghabisi nyawa Sutejo diam-diam.Mas Sutejo pun dinyatakan hilang. Bukan Sutejo saja yang jadi korban tukang pukul Oei.Seorang pembantu Oei sendiri yang bernama Tjeng Kie juga diracuni.Hingga muncul fitnah yang dikipasi Tambah bahwa Liem Soe King adalah pembunuhnya.Namun, sebuah penyelidikan membuktikan Liem tak bersalah.Akhirnya karena penyidikan orang yang juga sangat geram pada kelakuan bejat Oei mengungkapkan kebenaranya.Oei dinyatakan bersalah.Akibat Sombong bukan main, dan kebejatan yang dilakukannya ujung hidup Oei ini mengenaskan.Oei Tambah Sia si playboy berbahaya itu dihukum gantung di depan Balai Kota, Taman Fatahillah. Ratusan warga kota Betawi yang menyaksikannya. Hukuman mati itu, seperti diper
Sebagian artikel ini telah tayang di Sriwijaya Post dengan judul Bersihkan BAB Pakai Uang, Pria Ini Ternyata Playboy Tajir di Zaman Jakarta Tempo Dulu, Ini Sosoknya!