Baca Juga: Arti Telinga Berdenging Menurut Primbon Bisa Jadi Pertanda Bahaya, Bagaimana dari Segi Kesehatan?
Dalam hadits tersebut, kita diperintahkan untuk bershalawat pada Rasulullah SAW ketika kita mengalami telinga berdenging.
Namun muncul pertanyaan, apakah hadist tersebut benar?
Hadits ini disebutkan oleh al-Azizi dalam as-Siraj al-Munir atau yang dikenal dengan Azizi ‘Ala Jami’ush Shaghir, al-Kharaithi dalam Makarim al-Akkhlaq, al-Uqailli dalam al-Maudhu’at, dari jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma’mar, dari bapaknya.
Al-Bukhari mengatakan, "Ma’mar dan bapaknya, keduanya adalah munkarul hadis,"(al-Lali’ al-Mashnu’ah, 2/242).
Munkarul hadits adalah orang yang haditsnya mungkar.
Bahkan Al-Uquaili juga mengomentari hadits tersebut dengan“Hadits yang tidak ada asalnya (tidak ada di kitab hadis). Sementara Muhammad bin Ubaidillah dinyatakan oleh Bukhari sebagai Munkarul hadis.” (ad-Dhu’afa’ 390, dinukil dari Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah, 6/138).
Baca Juga: Segera Ambil Tindakan, Ini Alasan Mengapa Telinga Berdenging Akibat Sederet Masalah Berikut Ini
Oleh karena itu, hadits seputar telinga berdenging tersebut tidak benar dan tak dapat dipertanggung jawabkan.
Kamu tidak perlu menghiraukannya apalagi menjadikan hadits telinga berdengung menurut islam tersebut sebagai panduan.