Hal ini dapat dilakukan secara informal melalui percakapan, atau dengan tes atau pemutaran yang menilai keadaan mental, kebingungan, persepsi dan memori.
2. Ujian fisik dan neurologis
Kedua, dokter melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa tanda-tanda masalah kesehatan atau penyakit yang mendasari.
Pemeriksaan neurologis - memeriksa penglihatan, keseimbangan, koordinasi, dan refleks - dapat membantu menentukan apakah stroke atau penyakit neurologis lain yang menyebabkan delirium.
3. Tes lainnya
Ketiga, dokter mungkinakan mengambil tesdarah, urin, dan tes diagnostik lainnya.
4. Tes pencitraan otak
Tes ini dapat digunakan ketika diagnosis tidak dapat dibuat dengan informasi lain yang tersedia.
Tujuan pertama pengobatanini adalah untuk mengatasi penyebab atau pemicu yang mendasari - misalnya, dengan menghentikan penggunaan obat tertentu, mengatasi ketidakseimbangan metabolisme, atau mengobati infeksi.
Jika Andaatau anggota keluarga mengalami delirium, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter untuk menghindari atau meminimalkan penggunaan obat-obatan yang dapat memicu delirium.
Obat-obatan tertentu mungkin diperlukan untuk mengendalikan rasa sakit yang menyebabkan delirium.
Jenis obat lain dapat membantu menenangkan orang yang mengalami agitasi atau kebingungan parah atau yang salah menafsirkan lingkungan dengan cara yang menyebabkan paranoia parah, ketakutan, atau halusinasi.