Upaya tersebut membuahkan hasil. Surabaya, sejak 2011 hingga saat ini tidak pernah absen menjadi tuan rumah forum atau pertemuan tingkat internasional.
Beberapa di antara adalah The First ASEAN Mayor Forum pada 2011, Senior Official Meeting (SOM) APEC pada 2013, Konferensi PrepCom 3 for Habitat III pada 2016, hingga Growing Up Urban Summit UNICEF dan The 7th UCLG ASPAC Congress pada 2018.
- Tidak sedikit juga delegasi dari luar negeri yang berkunjung ke Kota Surabaya untuk mempelajari secara langsung berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan.
Mereka ingin melihat langsung bagaimana pembangunan Surabaya yang mereka ketahui dari paparan Risma di luar negeri.
Forum-forum internasional tersebut telah menyedot ribuan peserta.
Dengan demikian, sektor perhotelan, restoran, hingga kuliner, dan oleh-oleh juga mendapat angin segar.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ujung-ujungnya juga digunakan untuk pembangunan kota juga mendapat dampak positifnya.
Seiring transformasi pembangunan di Surabaya, sosok Risma pun memperoleh pengakuan dari dunia internasional.
Pada 2015, nama wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menempati peringkat ke-24 dari 50 tokoh besar dunia versi Fortune.
Pada tahun yang sama, Risma juga diganjar predikat wali kota terbaik ketiga di dunia menurut World Mayor Project.